Cara Menghilangkan Najis dalam Thaharoh (Bersuci)

Cara Menghilangkan Najis dalam Thaharoh (Bersuci)

Cara Menghilangkan Najis dalam Thaharoh (Bersuci)

Adapun cara menghilangkan najis-najis tersebut sesuai dengan kategori najis. Najis mughollazhah, sesuatu yang terkena najis mughallazhah laiknya jilatan anjing dan babi, maka mensucikannya dengan terlebih dahulu membasuh pakai air sebanyak tujuh basuhan dan salah satu basuhannya tersebut dicampurkan dengan tanah yang suci.

Sedangkan untuk najis mukhaffafah sendiri mensucikannya hanyalah cukup dengan memercikkan air pada tempat yang terkena najis tersebut. Lalu untuk najis mutawassithah bisa disucikan dengan sekali basuhan asalkan sifat najisnya (warna, bau dan rasa) itu hilang.

Alangkah lebih baiknya, dalam mensucikan najis ini sebanyak tiga kali basuhan. Beda jika najisnya tergolong hukmiyah, cukup dialirkan dengan air pada najis tersebut.

Selain ketiga najis di atas, ada pula najis yang dimaafkan yang artinya tak perlu dibasuh ataupun dicuci. Seperti  bangkai hewan yang darahnya tak mengalir, darah ataupun nanahnya sedikit, debu dan air lorong-lorong yang memercik sedikit yang sukar menghindarkannya.

Kalaupun tikus dan cicak jatuh ke minyak atau makanan beku dan mati di dalamnya, makanan ataupun minyak yang terkena haruslah dibuang tapi yang lain boleh dipakai. Beda jika makanan atau minyak itu cair, maka semuanya dianggap najis karena tidak diketahui mana yang terkena najis dan mana yang tidak.

 

Sumber : Buku Panduan Shalat Terlengkap Wajib dan Sunnah Disertai Zikir dan Doa Sehari-hari karya M. Suhadi, Lc. Dan Kholifatun Nasriyah, Lc. Buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap karya Drs. Moh. Rifa’i.