TGB Zainul Majdi membagikan kekhawatirannya atas penggunaan kalimat takbir yang tidak sesuai tempatnya. Melalui akun Facebook resminya, pada tanggal 16 Juli kemarin, TGB mengungkapkan bahwa segala hal harus digunakan sesuai tempatnya, khususnya hal baik seperti ucapan takbir. Hal inilah yang diajarkan oleh para guru-gurunya.
“Dulu, para guru kami mengajarkan bahwa setiap ucapan ada tempatnya. Terkhusus ucapan yang diajarkan agama,” tulis TGB Zainul Majdi.
Baca juga: TGB: Bohong Jika Ada Orang yang Bilang Umat Islam Dipersulit Pemerintah
Menurut TGB, kalimat yang baik seperti takbir, saat ini tidak sesuai tempatnya. Harusnya, kata TGB, selain dalam ritual ibadah yang dicontohkan Rasul yang mulia, kalimat takbir diucapkan dengan syarat mengikuti adabnya: khusyuk, tenang dan suara yang baik, seperti saat dilantunkan saat hari raya, menerima kabar gembira, atau mendapat apa yang diharapkan.
Parahnya, TGB menganggap, saat ini justru takbir tidak dibaca sesuai tempatnya. Takbir digunakan untuk mendukung fitnah dan berita bohong.
“Saat perhelatan politik, takbir. Memuji diri sendiri, takbir. Menghujat orang lain, takbir. Menyebar fitnah dan berita bohong, takbir. Menebar kebencian dan kerusuhan, takbir,” ulasnya.
TGB berpendapat, seharunya takbir tidak layak digunakan untuk hal-hal yang kurang baik seperti itu. Ia juga menghimbau kepada segenap umat Islam agar menggunakan takbir untuk mengagungkan Allah SWT, bukan mengagungkan diri sindiri, apalagi untuk mainan.
“Takbir bukan mainan. Mari muliakan ucapan itu dengan menempatkannya pada tempatnya,” pungkasnya.