Doa adalah salah satu sarana hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam berbagai kesempatan, Rasulullah ﷺ selalu menekankan pentingnya berdoa dan keutamaan dari doa-doa tertentu. Salah satu doa yang memiliki keutamaan khusus adalah doa musafir atau orang yang sedang melakukan perjalanan.
Dalam kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi, terdapat pembahasan mengenai berbagai jenis doa dan zikir yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ, termasuk keutamaan doa musafir. Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa doa musafir memiliki keutamaan khusus karena perjalanan sering kali disertai dengan kesulitan, tantangan, dan perubahan kondisi yang tidak biasa. Oleh karena itu, Allah SWT memberikan keistimewaan kepada doa-doa yang dipanjatkan dalam keadaan musafir.
Keutamaan doa musafir ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, di mana Rasulullah ﷺ bersabda:
«ثَلاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجاباتٌ لا شَكَّ فِيهِنَّ: دَعْوَةُ المَظْلُومِ، وَدَعْوَةُ المُسافِرِ، وَدَعْوَةُ الوَالِدِ على وَلَدِهِ» قال الترمذي: حديث حسن، وليس في رواية أبي داود «على ولده».
“Tiga doa yang mustajab dan tidak ada keraguan di dalamnya: doa orang yang teraniaya, doa musafir, dan doa orang tua terhadap anaknya.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Dalam hadits ini, Rasulullah ﷺ menyebutkan tiga jenis doa yang mustajab, salah satunya adalah doa musafir. Imam An-Nawawi dalam kitabnya menjelaskan bahwa doa musafir dikabulkan karena musafir sering berada dalam kondisi yang penuh dengan kesulitan dan ketidakpastian, sehingga hatinya lebih dekat kepada Allah dan doanya lebih tulus.
Doa dalam keadaan musafir tidak hanya terbatas pada permohonan keselamatan dalam perjalanan, tetapi juga mencakup doa-doa lain yang dipanjatkan dalam keadaan tersebut. Oleh karena itu, penting bagi seorang musafir untuk memanfaatkan momen perjalanannya untuk banyak berdoa, baik untuk kebaikan dirinya sendiri maupun orang lain.
Dalam konteks kehidupan sehari-hari, kita mungkin tidak selalu berada dalam keadaan musafir. Namun, pemahaman tentang keutamaan doa musafir ini mengingatkan kita untuk selalu memperbanyak doa, terutama dalam keadaan yang penuh dengan kesulitan dan tantangan. Dengan demikian, kita bisa meraih keutamaan yang serupa dengan musafir, yaitu mendapatkan perhatian khusus dari Allah SWT atas doa-doa yang kita panjatkan.
Sebagai penutup, mari kita jadikan doa sebagai bagian penting dalam kehidupan sehari-hari kita, dan jika suatu saat kita berada dalam keadaan musafir, jangan sia-siakan kesempatan tersebut untuk berdoa dengan penuh keikhlasan dan harapan kepada Allah SWT, karena doa musafir adalah doa yang mustajab dan Allah SWT pasti mendengarkannya.
Wallahu a’lam
(AN)