Shalat adalah diantara rukun Islam yang harus dijalankan seorang muslim. Karena tanda seorang muslim atau tidak setelah mengucapkan kalimat syahadat adalah dengan shalat. Shalat memiliki tata cara yang khusus, yang dicontohkan sendiri oleh Nabi Muhammad SAW dengan diajarkan langsung oleh Malaikat Jibril. Untuk melakukan ibadah shalat, berikut ini tuntunannya
Pertama, niat. Niat diucapkan di dalam hati, dan dilaksanakan bersamaan dengan mengangkat kedua tangan untuk membaca takbiratul ihram. Untuk bacaan-bacaan niat di tiap shalat, bisa dilihat di artikel kami.
Kedua,membaca takbiratul Ihram. Takbiratul Ihram memiliki arti takbir yang “mengharamkan” kita berbuat apapun diluar gerakan dan bacaan shalat. Takbiratul Ihram Bacaannya adalah,
ألله أكبر
Allahu Akbar
Allah Maha Besar
Ketiga,doa Iftitah. Iftitah berarti pembuka. Doa ini dibaca sebelum membaca surah al-Fatihah. Hukum membaca doa iftitah ini adalah sunnah. Berikut ini doanya,
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ عَلَى مِلَّةِ إِبْرَاهِيْمَ حَنِيْفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Allahu Akbar Kabiira Walhamdu Lillahi Katsiran wa Subhaanallahi Bukratan wa Ashiila. Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharassamaawati wal ardha haniifan wa maa ana min al-musyrikin. Inna Shalaati wa Nusukii wa Mahyaaya wa Mamaati lillahi rabbi al-‘aalamin. Laa Syariika Lahu wa bidzaalika umirtu wa anaa min al-muslimiin.
Allah yang Maha Besar Sebesar-besarnya, dan segala puji yang banyak hanya kepada Allah, dan maha Suci Allah baik di waktu pagi maupun petang. Sesungguhnya aku hadapkan diriku kepada yang menciptakan seluruh langit dan bumi, dengan lurus mengikuti ajaran agama (millah) yang dibawa oleh Nabi Ibrahim As. dan aku bukanlah termasuk kelompok orang-orang yang menyekutukan Allah. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, matiku, hanyalah untuk Allah (semata), Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan dengan keyakinan itulah aku diperintahkan, dan saya termasuk kedalam kelompok orang-orang yang berserah diri (muslimin).
Keempat, membaca surah al-Fatihah. Surah al-Fatihah ini adalah diantara rukun shalat. Jika tidak membacanya, maka shalat menjadi batal.
Kelima,membaca surah (panjang, pendek, atau sebagian ayat dari dalam surah). Apa yang dibaca sesuai dengan kemampuan hafalan kita yang melaksanakan shalat. Jika sedang ada kegiatan yang harus dikerjakan, tidak perlu membaca surah atau ayat yang banyak/panjang.
Keenam,ruku’. Berikut ini bacaannya,
سُبْحَانَ رَبِّيْ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
اللهم لَكَ رَكَعْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَلَكَ أَسْلَمْتُ خَشَعَ لَكَ سَمْعِيْ وَبَصَرِيْ وَمُخِّيْ وَعَظْمِيْ وَعَصَبِيْ وَشَعْرِيْ وَبَشَرِيْ وَمَا اسْتَقَلَّتْ بِهِ قَدَمِيْ اللهُ رَبَّ الْعَالَمِينَ
Subhaana rabbiya al-‘azhiimi wa bi hamdihi 3x
Allahumma laka raka’tu, wa bika aamantu, wa laka aslamtu, khasya’a laka sam’ii wa basharii, wa mukkhii, wa ‘azhmii, wa ‘ashabii, wa sya’rii, wa basyarii, wa maastaqallat bi qadamii. Allahu Rabbil ‘Aalamiin.
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan Maha Suci dengan segala puji kepada-Nya. 3x
Ya Allah, kepada-Mu aku ruku’, terhadap-Mu aku beriman, kepada aku berserah diri (berislam). Pendengaran, penglihatan, pikiran, tulang, urat, rambut, kulit, sampai yang dilakukan oleh kaku semuanya khusyu’ kepada Allah Tuhan Semesta Alam.
Ketujuh, i’tidal. I’tidal dilakukan dengan cara berdiri, dan tidak bersedekap. Bacaannya adalah sebagai berikut,
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ … رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ وَالشُّكْرُ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءُ الْأَرْضِ وَمِلْءُ مَا بَيْنَهُمَا وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Sami’a Allahu liman hamidahu…Rabbana wa laka al-hamdu wa al-syukru hamdan katsiiran thoyyiban mubaarakan fiihi, mil’u al-samaawaati wa mil’u al-ardhi, wa mil’u maa bainahumaa wa mil’u maa syi’ta min syai’in ba’du.
Allah senantiasa mendengar kepada siapa yang memuji-Nya… Tuhanku, kepada Engkaulah segala pujian, segala kesyukuran, pujian yang banyak, baik, lagi berkah di dalamnya. Pujian dan kesyukuran itu memenuhi seluruh langit, seluruh bumi, diantara keduanya, dan memenuhi siapa saja yang Engkau kehendaki setelahnya.
Kedelapan, sujud. Berikut ini bacaannya,
سُبْحَانَ رَبِّيْ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
اللهم لَكَ سَجَدْتُ وَلَكَ أَسْلَمْتَ وَبِكَ آمَنَتُ أَنْتَ رَبِّي سَجَدَ وَجْهِيْ لِلَّذِيْ خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ تَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
Subhaana Rabbiya al-A’laa wa bi hamdihi 3x … Allahumma laka sajadtu, wa laka aslamtu, wa bika aamantu. Anta rabbi sajada wajhii lilladzii khalaqahu wa showwarahu wa syaqqa sam’ahu wa bashorohu tabaaraka Allahu ahsanu al-khaaliqin.
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan Maha Suci 3x … Ya Allah kepada-Mu aku sujud, kepada-Mu aku berislam, kepada-Mu aku beriman. Engkaulah Tuhanku. Wajahku bersujud kepada yang menciptakannya, dan membentuknya (dengan sebaik-baiknya wajah), wa memberikannya telinga dan mata. Maha Suci Allah, sebaik-baiknya Pencipta.
Kesembilan, duduk diantara dua sujud. Duduk seperti ini disebut duduk iftirasy. Bacaanya adalah,
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ
Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii
Ya Tuhanku, ampunilah aku, kasihanilah aku, benarkanlah aku, angkatlah derajatku, karuniakanlah aku rezeki, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku.
Kesepuluh, sujud kembali. Bacaannya sama dengan sujud yang pertama.
Kesebelas,bangun meneruskan rakaat selanjutnya. Jika shalat berjumlah dua rakaat, maka di akhirat rakaat kedua langsung melakukan tasyahud akhir. Jika shalat berjumlah tiga/empat rakaat, maka di rakaat kedua membaca tasyahud awal dan tasyahud akhir di rakaat ketiga (untuk shalat maghrib yang hanya tiga rakaat) dan di rakaat keempat (untuk shalat yang empat rakaat).
Keduabelas, tasyahud awal. Bacaannya adalah sebagai berikut,
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ أَللهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
At-tahiyyaatu al-mubaarakaatu al-shalawaatu al-thoyyibaatu lillahi. Assalaamu ‘alaika ayyuhannabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuhu. As-Salaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillahi as-shoolihin. Asyhadu an laa ilaaha illa Allah wa Asyhadu anna muhammadarrasuulullah. Allahumma Sholli ‘ala Sayyidinaa Muhammad.
“Segala ucapan selamat, keberkahan, shalawat, dan kebaikan adalah bagi Allah. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan barakah-Nya. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah utusan Allah. Ya Allah aku sampai shalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad”
Ketigabelas, tasyahud akhir. Bacaannya sama dengan tasyahud awal, hanya saja ada bacaan selanjutnya,
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ أَللهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ ، وبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
At-tahiyyaatu al-mubaarakaatu al-shalawaatu al-thoyyibaatu lillahi. Assalaamu ‘alaika ayyuhannabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuhu. As-Salaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillahi as-shoolihin. Asyhadu an laa ilaaha illa Allah wa Asyhadu anna muhammadarrasuulullah. Allahumma Sholli ‘ala Sayyidinaa Muhammad. Wa ‘ala aali sayyidina Muhammad Kamaa shollayta ‘ala sayyidina Ibrahim. Wa Baarik ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala aali sayyidina Muhammad. Kamaa baarakta ‘ala sayyidinaa Ibrahim, wa ‘ala sayyidina Ibrahim, fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiid.
“Segala ucapan selamat, keberkahan, shalawat, dan kebaikan adalah bagi Allah. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan barakah-Nya. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah utusan Allah. Ya Allah aku sampai shalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad, serta kepada keluarganya. Sebagaimana Engkau sampaikan shalawat kepada Nabi Ibrahim As., serta kepada para keluarganya. Dan, berikanlah keberkahan kepada junjungan kita Nabi Muhammad, serta kepada keluarga. Sebagaimana, Engkau telah berkahi kepada junjungan kita Nabi Ibrahim, serta keberkahan yang dilimpahkan kepada keluarga Nabi Ibrahim. Di seluruh alam raya ini, Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Kekal.
Selanjutnya, bisa dilanjutkan dengan antara tasyahud akhir dengan salam. Berikut ini doanya:
لَّلهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ اللهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَسْرَفْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
Allahumma inni a’uudzubika min ‘adzaab al-qabr, wa min fitnati al-mahyaa wa al-mamaat, wa mi syarri fitnati al-masiih al-dajjaal. Allahummaghfirlii ma qaddamtu wa ma akkhartu, wa ma asrartu, wa ma a’lantu, wa ma anta a’lamu bihi minni, anta al-muqaddimu wa anta al-mu’akkhiru. Laa Ilaaha Illa Anta.
Ya Allah aku memohon perlindung kepada-Mu dari azab neraka jahanam, azab kubur, dari fitnah di masa hidup dan mati, serta dari buruknya fitnah al-Masih Dajjal. Ya Allah, ampunilah aku dari segala dosa, yang dahulu maupun yang nanti, yang rahasia maupun yang terang-terangan, dan apa yang Engkau lebih tahu terhadap dosaku daripada aku sendiri. Engkaulah Yang Maha Mengawali dan Yang Maha Mengakhiri. Tiada Tuhan selain Engkau.”
Keempatbelas, mengucapkan salam. Caranya dengan menolehkan kepala ke kanan terlebih dahulu, kemudian membaca salam. Berikutnya menolehkan kepala ke arah kiri kembali mengucapkan salam. Bacaan salamnya adalah sebagai berikut,
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalaamu ‘Alaikum Warahmatullahi wa Barakaatuhu
Keselamatan senantiasa tercurah kepada kalian, juga rahmat Allah dan keberkahan-Nya.
Sampai sini, kegiatan shalat sudah selesai. Masih disunahkan juga untuk melanjutkan dengan dzikir setelah shalat atau melaksanakan shalat sunnah rawatib, atau disebut shalat sunnah ba’diya al-shalah. Wallahu A’lam.
Selengkapnya, klik di sini