Tata Cara Iman Kepada Malaikat Allah Swt

Tata Cara Iman Kepada Malaikat Allah Swt

Malaikat adalah salah satu makhluk Allah SWT yang gaib, lalu bagaimana tata cara iman kepada Malaikat-malaikat Allah SWT tersebut?

Tata Cara Iman Kepada Malaikat Allah Swt

Sebelumnya telah dibicarakan tata cara beriman kepada Allah Swt. Dan selanjutnya akan membahas bagaimana tata cara beriman kepada Malaikat-malaikat  Allah Swt, yaitu dengan meyakini bahwa Allah Swt menciptakan makhluk yang salah satunya berbentuk malaikat.

Arti malaikat yaitu makhluk utusan-utusan ruhaniyyah tanpa jasad kasar yang tidak dapat diindra oleh panca indra.

Adapun klasifikasi malaikat berdasarkan tugas dan fungsinya sebagai berikut:

  1. Malaikat Hamalat al-‘Arsy, yaitu malaikat-malaikat yang bertugas mengangkat ‘arsy (seluruh mahkluk yang meliputi seluruh alam semesta)
  2. Malaikat Haffiina, yaitu malaikat-malaikat yang menjaga dan mengelilingi ‘arsy (alam semesta).
  3. Malaikat Ruhaniyyin, yaitu malaikat-malaikat yang bertugas mengatur seluruh mahkluk yang bernyawa.
  4. Malaikat Karubiyyun, yaitu malaikat-malaikat yang bertugas membikin kemudahan pada tiap-tiap kesusahan.
  5. Malaikat Safarah, yaitu malaikat-malaikat yang bertugas sebagai penghubung antara Allah Swt dengan makhluk-Nya, Seperti Malaikat Jibril, Mikail, Ijrail, dan Israfil.
  6. Malaikat Hafadzah, yaitu malaikat-malaikat yang bertugas menjaga anak-cucu Adam (Manusia) yang meliputi seluruh alat indranya (mata, hidung, lidah, telinga, dan kulit).
  7. Malaikat Kitabah, yaitu malaikat-malaikat yang bertugas mencatat seluruh amal baik atau buruk anak anak-cucu Adam (manusia).

Seluruh malaikat itu tidak berjenis kelamin laki-laki atau perempuan, tidak memiliki keinginan sahwat seksual, tidak memiliki kesenangan bendawi, tidak memiliki ayah dan ibu, tidak pernah makan dan minum, tidak pernah ma’shiat kepada Allah Swt. atas semua yang diperintahkan kepada mereka, melainkan selalu mentaati dan melaksanakannya.

Mencintai malaikat itu jadi syarat iman, sedangkan membencinya itu bisa menjadikannya sikap kekufuran kepada Allah Swt.

Wallahu A’lam.