Tanda Alam Saat Lailatul Qadar

Tanda Alam Saat Lailatul Qadar

Tanda Alam Saat Lailatul Qadar

Pada malam hari bulan Ramadhan, terutama 10 hari terakhir, umat muslim banyak yang menantikan turunnya lailatul qadar. Oleh karena itu, pada waktu-waktu tersebut banyak diisi oleh berbagai ibadah dan doa yang kadang tidak dilakukan di luar waktu-waktu tersebut. Pada malam hari, masjid dipenuhi oleh orang yang salat, dzikir atau sekedar beri’tikaf. Mereka berharap ibadah dan doa yang dilakukan dapat bertepatan dengan lailatul qadar yang tak seorang pun tahu kapan datangnya.

Tidak ada kepastian tentang kapan lailatul qadar terjadi. Redaksi hadis tentang lailatul qadar yang cukup banyak hanya menunjukkan perkiraan-perkiraan saja kapan terjadinya lailatul qadar tanpa memastikan hari atau tanggal berapa. Namun, dalam beberapa redaksi dapat diperoleh keterangan tentang beberapa tanda-tanda alam yang menyertai lailatul qadar.

Imam Muslim dalam sahihnya meriwayatkan:

عَنْ زِرٍّ قَالَ سَمِعْتُ أُبَىَّ بْنَ كَعْبٍ يَقُولُ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِى صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لاَ شُعَاعَ لَهَا.

Diriwayatkan dari Zirri ia berkata: aku mendengar Ubay ibn Ka’ab berkata: “Tanda-tanda lailatul qadar adalah matahari terbit di pagi harinya dengan cahaya putih tanda sinar yang menyeruak”.

 

Imam Ibn Huzaimah dalam sahihnya meriwayatkan:

عن عكرمة عن ابن عباس : عن النبي صلى الله عليه و سلم في ليلة القدر : ليلة طلقة لا حارة و لا باردة تصبح الشمس يومها حمراء ضعيفة

Diriwayatkan dari Ikrimah, dari Ibn Abbas, dari Nabi salallahualaihi wasallam mengenai lailatul qadar: “Lailatul qadar adalah malam yang bebas. Tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Matahari memasuki pagi harinya dengan warna merah yang lemah”.

 

Imam at-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir meriwayatkan:

عن واثلة بن الأسقع عن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال : ليلة القدر بلجة لا حارة ولا باردة ولا سحاب فيها ولا مطر ولا ريح ولا يرمى فيها بنجم ومن علامة يومها تطلع الشمس لا شعاع لها

Diriwayatkan dari Watsilah ibn Asqa’, dari Rasulillah salallahualaihi wasallam bahwa beliau berkata: “Lailatul qadar adalah malam yang tenang. Tidak terlalu panas juga terlalu dingin. Pada saat itu tidak ada mendung, hujan dan angin. Dan ada bintang yang dilemparkan. Termasuk tanda-tandanya, matahari terbit tanpa sinar yang menyeruak”.

 

Dari beberapa keterangan di atas dapat disimpulkan beberapa tanda-tanda alam pada saat lailatul qadar:

  1. Tenang
  2. Tidak terlalu berhawa panas, juga tidak terlalu dingin
  3. Pagi harinya matahari terbit dengan sinar yang tidak menyeruak

 

Beberapa ulama’ menambahkan:

  1. Sinar cahaya bertambah di banding malam biasanya
  2. Hati menjadi tenang dan ringan