Tafsir Surat Al-Fatihah Ayat 6: Cara Mendapatkan Hidayah

Tafsir Surat Al-Fatihah Ayat 6: Cara Mendapatkan Hidayah

Tafsir Surat Al-Fatihah Ayat 6: Cara Mendapatkan Hidayah

Manusia memang makhluk yang unik. Ada yang pintar tapi prilakunya tak benar. Begitu juga ada yang tak pintar tapi prilakunya benar. Dari sini dapat diketahui bahwa hidayah merupakan hak prerogatif Allah. Dia akan memberikan kepada hamba-Nya yang dikehendaki sehingga prilakunya menjadi baik dan benar. Sebaliknya orang yang tak mendapatkan hidayah maka hidupnya akan susah menerima kebenaran dari berbagai sisi dan arah.

Imam Ar-Razi dalam tafsirnya Mafatih al-Ghaib menafsirkan ayat yang berbunyi:

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

Artinya:

”Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus,” (QS. Al-fatihah:6).

اعلم أنه عبارة عن طلب الهداية، ولتحصيل الهداية طريقان: أحدهما: طلب المعرفة بالدليل والحجة، والثاني: بتصفية الباطن والرياضة

Ketahuilah bahwa ayat ini menjelaskan tentang persoalan permintaan petunjuk (hidayah). Ada dua cara seseorang akan mendapatkan hidayah dari Allah. Pertama, dengan mencari pengetahuan yang didasarkan pada dalil dan argumen yang jelas. Kedua, dengan cara mensucikan batin (hati) dan riyadhah (melatih diri).

Untuk mencapai makrifat (mengenal) Allah harus menggunakan akal sehat sehingga ia mampu berfikir akan keagungan ciptaan-Nya. Ketika seseorang hendak mendapatkan keimanan yang mendalam maka harus berusaha menjawab teka-teki dalam dirinya, misalnya manusia bisa ada wujudnya pasti ada yang menciptakannya, bila tidak ada maka akal tak mampu membenarkannya serta membuktikan adanya makhluk ini menunjukkan adanya Tuhan yang telah menciptakan alam seisinya.

Salah satu cara agar seseorang mendapatkan hidayah adalah dengan selalu berusaha mensucikan hati, nafsu dari segala hal yang terlarang dengan mengisi kebaikan sehingga sesuai dengan perintah-Nya. Tak ada perbedaan kaya atau miskin, pintar atau tidak tetapi siapapun yang ada kemauan untuk menjadi baik niscaya Allah akan memberikan hidayah-Nya. Hal ini sesuai ayat yang berbunyi:

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

Artinya:

”Dan orang-orang yang berusaha untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik,”(QS. Al-Ankabut: 69).

Imam Ar-Razi menafsirkan ayat ini dengan penjelasan:

من جاهد بالطاعة هداه سبل الجنة

“Barangsiapa yang berusaha untuk menjalankan ketaatan maka Allah akan menunjukkan dirinya ke jalan menuju surga.”