Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 60-62

Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 60-62

Bani Israil telah diperingatkan sewaktu Nabi Musa As memohon air untuk kaumnya, lalu Tuhan berfirman agar ia memukul batu dan seketika itu juga batu tersebut mengeluarkan air menjadi dua belas pancuran.

Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 60-62
Tafsir Surat Al-Baqarah

60. Dan (ingatlah) pada saat Nabi Musa memohon air untuk umatnya, maka Aku berfirman; “Pukullah batu dengan tongkatmu”, maka memancarlah dua belah mata air dari batu tersebut. Dan setiap suku mengetahui tempat untuk mengambil airnya (masing-masing). Makan dan minumlah kalian dari rizki Allah, dan janganlah berbuat kerusakan di atas muka Bumi seperti perilakunya para perusak.

Bani Israil telah diperingatkan sewaktu Nabi Musa As memohon air untuk kaumnya, lalu Tuhan berfirman agar ia memukul batu dan seketika itu juga batu tersebut mengeluarkan air menjadi dua belas pancuran, sehingga dari tiap-tiap golongan dari Bani Isral dapat mengambil air minum dari pancuran sesuai dengan bagian golongan masing-masing.

Bani Israil diperintahkan agar memakan makanan dan meminum dari apa yang telah dianugrahkan Allah Swt, dan janganlah berbuat kerusakan di muka bumi.

61. Dan (ingatlah) pada saat kalian berkata: “ Hai Musa, kami tidak dapat bersabar atas satu macam makanan. Memohonlah kepada Tuhanmu untuk kita semua agar Ia menyediakan untuk kita setengah dari apa yang dapat tumbuh di atas muka Bumi, baik berupa sayur-sayuran, mentimun, bawang putih, kacang adas, bawang merah.”. Maka Nabi Musa menjawab: “Apakah kalian meminta sesuatu yang rendah untuk menggantikan sesuatu yang baik?. Bermukimlah kalian di tanah Mesir, maka sesungguhnya bagimu akan mendapatkan apa yang kalian minta.” Dan  tercipta atas mereka kehinaan serta kemiskinan dan mereka kembali mendapatkan kemarahan dari Allah, itu semua disebabkan Bani Israil telah mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi dengan tanpa alasan yang benar, itu semua dikarenakan mereka berbuat durhaka dan melampaui batas.

Bani Israil didawuhi agar mengingat di saat mereka menyampaikan pendapat kepada Nabi Musa As, yang berbunyi; kami semua sudah tidak sabar hanya dianugrahi satu macam makanan berupa manni lan salwa. Tuan tolong mintakanlah kepada Tuhan agar Ia menumbuhkan tanaman di muka bumi berupa sayur-sayuran, gandum, adas dan bawang.

Kemudian Nabi Musa menjawabnya; Hai Bani Israil, apa kalian semua menginginkan sesuatu yang lebih hina untuk menggantikan sesuatu yang baik?

Dan di saat Bani Israil sudah tidak bisa dicegah lagi atas keinginannya sampai mendesak Nabi Musa As, kemudian Allah Swt berfirman: “silahkan kalian memilih tempat tinggal di Negeri Mesir, di sana kalian bisa mendapatkan apa yang kalian inginkan. Pada diri kalian akan melekat kehinaan dan kemiskinan dan kalian akan mendapatkan kemarahan dari Allah Swt, sebab kalian melakukan pengingkaran akan ayat-ayat dan membunuh para Nabi dengan tanpa kesalahan. Perbuatan yang semacam itu menyebabkan kalian akan mendapatkan dosa.  Dan kalian telah melewati batas.”

62. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, bangsa Yahudi, orang-orang Nasrani, dan golongan orang-orang Shahibah, siapa yang beriman kepada Allah, hari kiamat, dan berbuat kebajikan maka bagi mereka mendapatkan pahala di sisi Tuhan mereka, tidak ada rasa takut serta kesedihan bagi mereka.

Orang-orang yang beriman kepada Nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad SAW dan orang orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan golongan Shaibah siapapun dari mereka yang sekarang beriman kepada Allah ta’ala dan hari ahir serta melakukan perbuatan kebajikan dan menjalankan syariat (tuntunan) Nabi Muhammad, maka mereka akan mendapatkan pahala disisi Tuhannya atas apa yang mereka lakukan dan mereka tidak akan merasa khawatir dan tidak akan mendapatkan kesusahan.

Diterjemahkan dari kitab Tafsir Al-Ibriz karya KH. Bisri Musthafa