Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 49-52

Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 49-52

Bahwa dahulu nenek moyang dirinya itu telah diselamatkan dari kekejaman bala tentara raja Fira’un. Ketika Bani Israil saat itu di gencat oleh pasukan bala tentara raja Fira’un, anak laki-lakinya di sembelih tetapi anak perempuannya tidak disembelih atau diperbolehkan hidup.

Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 49-52
Surat Al-Baqarah

49. Dan tatkala Kami menyelamatkan kalian dari balatentara Raja Fir’aun, mereka membuat kalian tidak berdaya dengan siksaan yang kejam, mereka menyembelih anak laki-laki kalian dan (membiarkan) hidup anak-anak perempuan kalian. Dan itu semua adalah coba bagi kalian dari Tuhan kalian semua.

50. Dan di saat Kami membelah lautan untuk kalian, maka Kami menyelamatkan kalian dan menenggelamkan bala tentara Raja Fir’aun dan kalian menyaksikan.

Bani Israil ada di zaman nabi Muhammad SAW. Telah diingatkan “Bahwa dahulu nenek moyang dirinya itu telah diselamatkan dari kekejaman bala tentara raja Fira’un. Ketika Bani Israil saat itu di gencat oleh pasukan bala tentara raja Fira’un, anak laki-lakinya di sembelih tetapi anak perempuannya tidak disembelih atau diperbolehkan hidup.”

Sewaktu Bani Israil dipimpin nabi Musa dalam pelarian dikejar oleh raja Fira’un dan pasukannya, yang pada puncaknya Allah SWT memberikan pertolongan dengan membelah lautan (Laut Merah) sehingga nabi Musa dan Bani Israil dapat meneruskan pelariannya lewat lautan yang telah terbelah tersebut. Sedangkan Fira’un dan bala tentaranya ditenggelamkan dalam lautan.

51. Dan tatkala kami membuat janji kepada Musa dalam 40 malam, kemudian kalian menjadikan pedet (anak kerbau) setelah kepergiannya, dan kalian semua adalah orang-orang yang menganiaya diri kalian

52. Kemudian Kami mengampuni kalian semua dari apa yang telah kalian perbuat, agar kalian semua dapat bersyukur.

Bani Israil diperingatkan agar ingat yaitu disaat Nabi Musa dipanggil untuk bermunajat kepada Tuhan dibukit Tursina selama 40 malam, tiba-tiba disaat Nabi Musa As. Bermunajat, Bani Israil yang ditinggal olehnya membuat sesuatu untuk disembah berupa kerbau yang terbuat dari emas.

Dan setelah itu terjadi, agar Allah memberikan pengampunan kepada mereka dan keturunannya dengan selalu bersyukur kepada-Nya.

Diterjemahkan dari kitab Tafsir Al-Ibriz, karya KH. Bisri Musthafa