Tafsir Surah al-Baqarah Ayat 1-5

Tafsir Surah al-Baqarah Ayat 1-5

Surat Al-Baqarah itu digolongkan dalam kumpulan surat-surat Madaniyyah, ayatnya berjumlah 286 ayat.Surat Al-Baqarah itu digolongkan dalam kumpulan surat-surat Madaniyyah, ayatnya berjumlah 286 ayat.

Tafsir Surah al-Baqarah Ayat 1-5
Ayat-ayat Surah al-Baqarah

Surat Al-Baqarah itu digolongkan dalam kumpulan surat-surat Madaniyyah, ayatnya berjumlah 286 ayat.Surat Al-Baqarah itu digolongkan dalam kumpulan surat-surat Madaniyyah, ayatnya berjumlah 286 ayat.

1. Alif Lam Miim

Alif Lam Miim dan huruf-huruf lainnya yang jadi permulaan surat seperti “Qof Nun Shod” dan lainya itu tidak ada yang tahu secara pasti maknanya terkecuali Allah Swt. Sendiri, itu menurut ulama-ulama salaf. Ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa Alif itu singkatan dari kata Allah, Lam singkatan dari kata Latief, dan Miim singkatan dari kata Majid, jadi Alief Lam Miim itu rumus yang memiliki arti Allah Ta’ala itu Maha Pengasih dan Maha Agung.

Dan ada sebagian ulama lainnya berpendapat Alif Lam Miim itu dikarenakan berada di permulaan kalam, maka berfungsi sebagai kata untuk menarik perhatian manusia. Semisal sewaktu akan diadakan rapat di saat orang-orang sudah hadir semua biasanya satu sama lain saling mengobrol sendiri, kalau pemimpin rapat tiba-tiba langsung berpidato, maka dapat dipastikan ia tidak akan mendapatkan perhatian dari orang-orang yang hadir. Tetapi apabila pemimpin rapat itu sebelum memulai pembicaraan terlebih dahulu duduk dengan menduduki tempat yang telah disediakan terlebih, lalu mengetuk meja ‘Thok Thok Thok” maka biasanya para hadirin secara seketika berhenti dari segala obrolannya, dan setelah itu baru pemimpin rapat memulai pembicaraan rapat.

Begitu pula Alif Lam Mim, di saat orang-orang sedang beraktifitas dengan kesibukannnya sendiri-sendiri, tiba-tiba mendengar suara yang tidak dapat dimengerti oleh mereka yaitu “Alif Lam Miim”, kemudian mereka mencari sumber suara dan focus mendengarkan kata-kata selanjutnya.

2. Al-Quran itu kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya dan menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa.

3. Orang-orang yang bertaqwa itu orang-orang yang beriman terhadap sesuatu yang tidak dapat ditangkap panca indra, menjalankan ibadah sholat, memberikan (menafkahkah) sebagaian rizkinya yang telah Aku (Allah) anugrahkan.

4. Orang-orang yang beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad Saw) dan apa yang telah diturunkan (kepada orang )sebelummu. Dan terhadap hari akhir mereka meyakininya.

5. Mereka semua adalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk dari tuhannya dan berbahagia.
Kitab al-Quran itu kitab yang benar  dan tidak patut untuk diragukan lagi, diturunkan oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw sebagai petunjuk bagi orang-orang yang memilki sifat taqwa, yaitu orang-orang yang meyakini terhadap hal-hal yang tidak dapat ditangkap oleh panca indra semisal surga, pahala dan lain-lainnya, mengerjakan sholat, menginfakkan sebagian dari harta yang dimilkinya.

Dan orang-orang yang percaya terhadap kebenaran kitab al-Qur’an dan kitab yang diturunkan sebelum al-Qur’an, serta orang-orang yang menyakini akan adanya hari akhirat. Itu semua adalah orang-orang yang memperoleh petunjuk dari Tuhan dan mendapatkan keberuntungan serta kemuliaan.

Diterjemahkan dari Kitab Tafsir Al-Ibriz, karya KH. Bisri Musthofa