Syarat-Syarat Membaca Takbiratul Ihram

Syarat-Syarat Membaca Takbiratul Ihram

Syarat-Syarat Membaca Takbiratul Ihram

Takbiratul ihram adalah takbir yang dibaca di awal melaksanakan shalat. Biasanya takbiratul ihram dibaca bersama dengan melafalkan niat dalam shalat.

Dalam kitab Safinatun Naja, Syekh Salim bin Sumair al-Hadhrami menjelaskan bahwa ada beberapa syarat dalam mengucapkan takbiratul Ihram. Berikut syarat-syaratnya:

  1. Harus dibaca ketika berdiri jika shalat fardhu.
  2. Harus dengan bahasa arab.
  3. Harus dengan lafadz Jalalah “ﷲ”.
  4. Harus dengan lafadz “Akbar”.
  5. Tertib antara dua lafadz tersebut yaitu “Allahu Akbar”, bukan “Akbar Allah”.
  6. Hamzah pada lafadz “Allah/ ﷲ” tidak boleh dibaca panjang.
  7. Ba’ (ب) pada lafadz “akbaru/ اكبر” tidak boleh dibaca panjang.
  8. Ba’ (ب) pada lafadz “akbaru/ اكبر” tidak boleh dibaca tasydid.
  9. Sebelum lafadz “Allah/ ﷲ” tidak boleh ditambah “wa”.
  10. Di antara lafadz “Allah/ ﷲ” dan “Akbaru/  اكبر”  tidak boleh berhenti lama.
  11. Tidak boleh berhenti sebentar.
  12. Seluruh huruf-huruf takbiratul Ihram harus bisa didengar oleh telinga di mushalli (orang yang shalat) sendiri.
  13. Lafadz “Allahu Akbar” harus diucapkan ketika menghadap kiblat.
  14. Tidak boleh merusak atau mengubah satu huruf dari huruf-huruf takbir.
  15. Bila sebagai makmum, maka takbir harus dibaca sesudah Imam.

Disarikan dari kitab Safinatun Naja karya Syekh Salim bin Sumair al-Hadhrami