Surat Terbuka kepada Sukmawati Soekarno Putri

Surat Terbuka kepada Sukmawati Soekarno Putri

Surat terbuka penyair Binhad Nurrahmad kepada Putri Bung Karno, Sukmawati Soekarnoputri.

Surat Terbuka kepada Sukmawati Soekarno Putri
Penyair Binhad Nurrohmad melayangkan surat terbuka untuk Sukmawati, putri Bung Karno, atas gaduh puisi yang ia bacakan gelaran Indonesian Fashion Week 2018

Tak penting yang Anda bacakan pada acara itu adalah puisi bagus atau puisi buruk. Tak peduli yang Anda bacakan itu adalah puisi atau bukan. Anda bukan penyair, maka mengharapkan puisi bagus atau puisi buruk dari Anda bukan menjadi keharusan siapa pun.

Yang pasti adalah Anda menyampaikan pesan. Anda berkomunikasi melalui yang Anda bacakan itu di hadapan publik. Tak bisa Anda mengelakkan efeknya kepada khalayak lantaran pesan Anda itu.

Saya tak percaya Anda tak paham syariat Islam.

Anda mengakui di sebuah media bahwa ada masyarakat di negeri ini yang tak paham syariat Islam. Karena Anda paham syariat Islam maka Anda bisa berpendapat demikian.

Saya pun tak percaya Anda tak paham SARA.

Anda mengaku sebagai budayawati di sebuah media. Melalui budaya SARA bisa terpahami lebih baik. Tapi kenapa pendapat Anda tentang azan yang bisa menyinggung sebagian kalangan Islam Anda sampaikan ke publik?

Azan menjadi bagian dari kehidupan beragama orang Islam. Ikatan orang Islam kepada azan amat mendalam. Menyiratkan azan lebih rendah daripada kidung tentu tak bijaksana, bukan?

Jika Anda hendak mengkritik atau menyindir melalui yang Anda bacakan itu, wajar Anda menerima reaksi dari yang merasa Anda kritik.

Jika Anda tak merasa melakukan itu semua atau tak bermaksud mengkritik atau menyindir melalui yang Anda bacakan itu, berarti Anda tak paham orang Indonesia.

Terima kasih.