Syu’ban bin al-Walid berkata: Pada masa pemerintahan Sultan al-Mahdi ada seorang yang mengaku menjadi nabi. Maka sultan memerintahkan untuk menghadapkan orang itu kepadanya.
“Hai laki-laki! Apakah anda nabi?” Tanya al-Mahdi ketika orang itu sudah menghadap.
“Betul, ya Amiral Mukminin,” jawab laki-laki itu.
“Kepada bangsa mana, anda diutus? Tanya al-Mahdi.
“Demi Allah! kalian tidak memberi aku kesempatan, karena pada saat aku diangkat menjadi nabi, pada saat itu pula menangkap aku ke dalam penjara,” jawab laki-laki itu.
Sumber: Butir-butir Hikmah 2, hal 46, LKiS, Jogjakarta.