Siapa yang menghendaki untuk memahami tujuan dan jalan yang ditempuh oleh orang-orang “wira’i”, maka belajarlah kepada dua saudari perempuan Bisyr al-Hafi. Dengarkan nasehat keduanya dan lihatlah bagaimana laku hidup mereka. ~ Imam Ahmad bin Hanbal (dikutip dari Muhammad at-Thanahi, dalam pengantar “dzikrun niswah al-mutaabbidat as-Shufiyyat”)
Tak banyak diketahui oleh kebanyakan kaum muslim mengenai sosok sufi perempuan, kecuali Rabiah al-Adawiyyah. Informasi-informasi yang berkenaan dengan sufi perempuan jarang sekali ditemukan di rak-rak perpustakaan. Sejumlah penulis dan pemerhati tasawuf memang banyak yang mengulas Rabiah al-Adawiyyah. Lalu bagaimana dengan sufi perempuan lainnya? Jika kita merujuk karya yang ditulis oleh Abu Abdurrahman as-Sulami, sufi-sufi perempuan berjumlah sangat banyak. Tidak hanya Rabiah al-Adawiyyah.
Sekilas Tentang As-Sulami
Nama lengkapnya adalah Abu Abdurrahman Muhammad bin al-Husain bin Muhammad bin Musa al-Azdi as-Sulami. Lahir di Naisabur pada hari Selasa tanggal sepuluh bulan Jumadil Akhir tahun 325 H atau bertepatan dengan tahun 936 M. Ia wafat pada tahun 412 H atau bertepatan dengan tahun 1021 M.
Konon pada tahun 333 H, ia belajar di bawah bimbingan Abu Bakr as-Shabghi dimana usianya saat itu baru mencapai umur delapan tahun. Ia juga merupakan murid dari seorang ahli hadis terkenal: Imam ad-Daruquthi (penulis kitab hadis kanonik, sunan Daruquthni), ia juga belajar tasawuf langsung kepada Abu Nashr as-Sarraj (penulis kitab al-Luma’) dan Abu Amr Najid.
As-Sulami melakukan pengembaraan intelektualnya ke Irak dan Hijaz dimana di kedua tempat tersebut ia belajar dari para ahli hadis dan juga para pembesar sufi.
Ia menulis banyak karya dalam berbagai bidang seperti tasawuf, tafsir al-Quran (haqaiq at-tafsir), ilmu hadis. Salah satu karyanya yang paling masyhur adalah Thabaqat as-Shufiyyah (ensiklopedia sufi yang ditulis berdasarkan generasi yang merupakan pelengkap dari kitab “al-Zuhd”).
Berdasarkan catatan yang dirangkum oleh Fuat Sezgin, karya-karya as-Sulami adalah sebagai berikut:
- Haqaiq at-Tafsir
- Thabaqat as-Shufiyyah
- Manahij al-Arifin
- Jawami’ Adab as-Shufiyyah
- Kitab ‘Uyub an-Nafs wa Mudawatiha
- Risalah al-Malamatiyyah
- Darajat al-Muamalah
- Adab as-Shuhbah wa Husnul ‘Usyrah
- Adab al-Faqr wa syaraituhu
- Al-Farq bayna ‘Ilm as-Syariah wa al-Haqiqah
- Mas’alah Dajarat as-Shalihin
- Ghalat as-Shufiyyah
- Bayan Zalal al-Fuqara wa Mawajib Adabihim
- Kitab al-Futuwwah
- Suluk al-Arifin
- Muqaddimah fi at-Tasawwuf
- Bayan ahwal as-Shufiyyah
- Tahdzib an-Nasikh wa al-Mansukh fi al-Quran libni Syihab az-Zuhri
- al-Arbaun fi Akhlaq as-Shufiyyah
- Masail waradat fi Makkah
- Wahiyyat
- Adab as-Shufiyyah
- Kitab as-Sama’
- Hadits as-Sulami
- Sualat li addaruquthni ‘an ahwal al-Masyayikh wa ar-Ruwat
- Maqamat al-Awliya’
- Arrad ‘Ala Ahli al-Kalam
Ensiklopedi Sufi Perempuan
Sebagaimana disinggung di atas , bahwa jarang sekali menemukan karya tulis yang mengulas tentang sosok dan kiprah sufi-sufi perempuan. As-Sulami salah satu sufi abad ke 4 Hijriyyah mengisi kekosongan tersebut dengan menulis karya berjudul “dzikrun niswah al-mutaabbidat as-Shufiyyat”.
Menurut Abu Muhammad Mahmud Muhammad at-Thanahi, naskah kitab “dzikrun niswah al-mutaabbidat as-Shufiyyat” (ensiklopedi ahli ibadah dan sufi perempuan) ini ada dalam naskah manuskrip berjudul as-Sulaimiyyat atas nama Abu Abdurrahman as-Sulami. Kitab ini berisi dua puluh enam risalah. Ensiklopedia sufi perempuan yang ditulis oleh As-Sulami ini mencakup delapan puluh empat biografi. Dalam terbitan yang terbaru, karya ini menjadi pelengkap atas Thabaqat as-Shufiyyah karya lain As-Sulami.
Karya ini merupakan risalah yang menghimpun sufi-sufi perempuan. Di sisi lain karya ini menepis tuduhan sebagian kalangan yang menganggap bahwa ilmu tasawuf hanya dikuasai dan dipraktikkan oleh kalangan laki-laki. Kitab yang relatif tipis dengan ketebalan sekitar 157 halaman ini layak untuk dibaca oleh siapa pun. Terlebih bagi pemerhati kajian tasawuf.