Ibnu Mubarak, sufi yang dikenal sangat alim dan mempunyai dan kaya raya. Dikisahkan beliau pernah berkeinginan membunuh orang Majusi karrna dianggap kafir. Saking besar hasratnya untuk Ibnu Mubarak tidak lagi memperdulikan waktu sholat tiba. Saat orang dilihat orang Majusi tersebut melakukan ritual dengan menyembah Matahari. Dengan sebilah pedang Ibnu Mubarakpun ingin memenggal kepala si kafir itu.
Namun sebelum pendang itu menebas leher, tiba-tiba Ibnu Mubarak mendengar suara yang membaca penggalan surat al Isra’ Ayat 34
وَأَوْفُوا بِالْعَهْدِ ۖ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ
yang artinya : ” Dan hendaklah engkau memenuhi janji, karena janji akan dimintai pertanggungjawaban.”
Seketika itu Ibnu Mubarak terdiam. Tangannya terhenti dan pedangnya tidak jadi menebas leher si Majusi.
Si Majusi kemudian tampak kaget. Ia lantas mengucapkan salam kepada Ibnu Mubarak sambil berkata,” Kenapa tidak engkau lanjutkan keinginanmu?”
Mendengar pertanyaan itu, Ibnu Mubarak menjelaskan apa yang dialaminya.
Kemudian orang Majusi itu menimpalinya dengan berkata,” Ya Tuhan benar. Tuhan mencela kekasih-Nya yang terlibat dalam permusuhan. Tak lama kemudian si Majusi itu masuk Islam.
Ibnu Mubarak bernama lengkap Abdullah bin Al-Mubarak bin Wadhih bin Abu Abdurrahman Al-Handzali. Namun namanya lebih masyhur dengan Ibnu Mubarak. Dilahirkan pada tahun 118 H. Dengan banyak gelar di antaranya: Al-Hafizh, Syekh Al-Islam, Fakhr Al-Mujahidin, pemimpin para ahli zuhud, dan masih banyak gelar lainnya. Hidupnya dihabiskan untuk mengelana dalam rangka berhaji, berjihad, dan berdagang. Karena itu, beliau dikenal dengan “As-Saffar” (orang yang rajin melakukan perjalanan).