Simbol Islam Ramah di Masjid Hasyim Asy’ari

Simbol Islam Ramah di Masjid Hasyim Asy’ari

Simbol Islam Ramah di Masjid Hasyim Asy’ari
Yang paling banyak dilakukan orang adalah mengacaukan antara orientasi kehidupan sebuah bangsa dengan sebuah konsep, makanya sering ada kerancuan dengan menganggap adanya sebuah konsep negara dalam Islam.

Jakarta 15/4/2017.Presiden Joko Widodo meresmikan Masjid Raya Hasyim Asy’ari. Diharapkan masjid ini dapat menjadi simbol Islam yang ramah dan moderat di negara yang majemuk ini.

“Indonesia adalah negara yang majemuk, plural dan beragam. Masjid ini menjadi simbol Islam yang ramah, moderat dan mengakui adanya keberagaman di Jakarta pada khususnya dan Indonesia pada umumnya,” kata Presiden dalam peresmian, Sabtu 15 Agustus 2017.

Presiden menambahkan Presiden bahwa penamaan Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari bukan tanpa sebab. Menurutnya KH Hasyim Asy’ari adalah salah satu pahlawan nasional yang mencintai Republik Indonesia. Terbukti pendiri NU ini adalah peletak fondasi keagamaan yang ramah. “ Masyarakat perlu meneladani sikap KH Hasyim Asy’ari dalam mengembangkan nilai ke-Indonesiaan dan keagamaan sesuai dengan prinsip Islam yang rahmatan lil alamin atau rahmat bagi semesta,” tuturnya.

Pendirian masjid raya ini merupakan wujud komitmen Pemerintah DKI maupun Pusat dalam mendukung pemenuhan hak beribadah warga negara. Pembangunannya merupakan kerja sama Pemprov didukung DPRD dan diselesaikan dalam tiga tahun. Peletakan batu pertamanya dilakukan Jokowi saat masih menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 26 September 2014. Masjid dibangun di atas lahan milik Pemprov DKI seluas 2,4 hektare dengan 2 lantai.

Pembangunannya menelan anggaran Rp 164 miliar dan dirancang dengan nuansa ornamen Betawi. Selain berornamen Betawi, masjid mempunyai lima menara yang melambangkan rukun Islam. dalam peresmiannya tampak hadir Menteri Agama, pengasuh Pesantren Tebuireng, KH Salahuddin Wahid dan lain sebagainya.