Sikap Rasulullah Saw Kepada Anak-Anak Tirinya

Sikap Rasulullah Saw Kepada Anak-Anak Tirinya

Bagaimanakah sikap Nabi kepada para anak tirinya? Apakah Nabi tidak memedulikan mereka? Menyiksa mereka? Atau bahkan sama sekali tidak menganggap mereka ada?

Sikap Rasulullah Saw Kepada Anak-Anak Tirinya

Ibu tiri hanya cinta kepada ayahku saja

Selagi ayah disampingku ku dipuja…

ku dimanja

Tapi bila ayah pergi ku dinista dan dicaci

Bagai anak tak berbakti…

tiada menghirauku lagi

Generasi 90an pasti tidak akan asing dengan lirik lagu di atas. Lirik tersebut merupakan penggalan reff sebuah lagu dangdut yang dinyanyikan oleh Iis Dahlia dengan judul Ratapan Anak Tiri.

Lagu tersebut sepertinya sengaja dibuat untuk menunjukkan bahwa selama ini ada hal tak patut yang sering kali dilakukan oleh orang tua tiri kepada anak tirinya.

Mungkin, orang tua tiri tersebut selalu merasa bahwa anak tersebut bukan anak kandungnya sehingga bisa seenaknya menyiksa dan menyengsarakannya.

Terkait mengurus anak tiri, Anda harus membaca kisah Nabi Muhammad Saw merawat anak-anak tirinya. Sebagai seorang laki-laki yang memiliki beberapa istri janda, pastilah Nabi memiliki beberapa anak tiri dari para istrinya.

Lalu bagaimanakah sikap Nabi kepada para anak tirinya? Apakah Nabi tidak memedulikan mereka? Menyiksa mereka? Atau bahkan sama sekali tidak menganggap mereka ada? Hal ini terbukti dari jarangnya hadis yang menyebutkan bagaimana nabi menjalankan hidup bersama anak-anak tirinya.

Namun ternyata, Nabi sangat sayang dan peduli dengan mereka bahkan menganggap mereka seperti anak kandung Nabi sendiri.

Hindun bin Abu Halah misalnya, ia adalah putra Khadijah bersama suaminya yang bernama Abu Halah. Sebelum menikah dengan Nabi, Khadijah terlebih dahulu memiliki empat orang putra dan putri.

Hindun pernah bercerita bahwa ia sangat bangga memiliki ayah tiri yang bernama Muhammad.

“Akulah manusia yang paling baik ayahnya, ibunya, dan saudara-saudaranya. Ayahku Muhammad, ibuku Khadijah, saudaraku Qasim dan Saudariku Fathimah. Siapa lagi orang yang memiliki Keluarga seperti ini.” Tutur Hindun.

Dari penuturan Hindun ini serta sifat-sifat terpuji Nabi Saw lain yang dilukiskan Hindun, membuktikan bahwa Nabi Muhammad sangat menyanyangi anak-anak tirinya tanpa terkecuali sehingga Hindun sampai memuji-muji Nabi Saw.

Dalam kisah lain juga disebutkan bahwa ketika Ummu Salamah pindah ke rumah Nabi, ia membawa serta empat orang anak. Salah satunya masih kecil, ia bernama Zainab dan ia masih menyusu ke Ibunya.

Suatu hari Nabi masuk kamar Ummu Salamah, namun saat itu, Zainab masih menyusu ke Ibunya. Karena tidak tega, Nabi keluar kamar dan tidak mau mengganggu Ummu Salamah yang sedang menyusui Zainab.

Umar, salah satu putra Ummi Salamah juga pernah bercerita bahwa ia digembleng oleh Rasul secara langsung untuk belajar akhlak. Suatu hari Umar ceroboh memegang piring dengan tangan kiri. Kemudian Nabi mengajarkan kepada Umar agar makan dengan tangan kanan dan makan makanan yang paling dekat dengannya.

Pengajaran nabi kepada Umar bin Ummi Salamah ini menunjukkan bahwa Nabi sangat sayang kepada anak tirinya. Nabi mencintai dan mendidik mereka seperti nabi mendidik putra-putri kandung kesayangannya.