Seratus Tokoh Penggerak Peradaban

Seratus Tokoh Penggerak Peradaban

Seratus Tokoh Penggerak Peradaban

Membincang tokoh-tokoh berpengaruh dalam kehidupan umat manusia, berarti melakukan ziarah atas ratusan tahun riwayat pengabdian, karya dan kesungguhan. Inilah bentangan waktu yang mencakup peradaban-peradaban besar di muka bumi. Menggali kesaksian dan kisah pengabdian para tokoh ini, Michael H. Hart, menulis 100 tokoh paling berpengaruh dalam kehidupan umat manusia.

Lalu, bagaimana Hart menetapkan definisi, sehingga termaktub 100 nama? Hart, melakukannya dengan sangat hati-hati, bahkan bisa disebut teliti. Meski melipat zaman dalam ribuan tahun bukan perkara yang mudah, namun kerja keras Hart untuk menyisir khazanah peradaban dunia, dengan menggali riwayat tokoh-tokohnya, membantu kita untuk mengenali watak kepemimpinan pada tiap zaman.

Dengan segala ketetapan hatinya, Hart menulis Nabi Muhammad Saw sebagai tokoh pertama dalam 100 tokoh paling berpengaruh. Michael Hart mengungkapkan bahwa, Nabi Muhammad merupakan sosok yang asal-usulnya sangat bersahaja. Muhammad mendirikan dan mengembangkan agama besar dunia, juga menjadi pemimpin politik yang amat efektif. Dalam argumentasi Hart, hingga saat ini, setelah tiga belas abad dari wafatnya, pengaruh Nabi Muhammad masih sangat kuat.

Kisah Muhammad  

“Saya memilih Muhammad Saw sebagai tokoh teratas dalam daftar paling berpengaruh di dunia, mungkin mengejutkan pembaca dan dipertanyakan oleh yang lain. Namun, dialah orang satu-satunya dalam sejarah yang berhasil, baik dalam hal keagamaan maupun sekuler” (hal. 3).

Hart juga mengungkapkan periode hijrah Nabi Muhammad, yang dianggapnya sebagai bagian penting dalam proses transformasi kehidupan. Hart mengisahkan tentang metode dakwah Nabi Muhammad, yang awalnya kepada teman-teman dan sahabat dekat. “Kemudian, sekitar 613, beliau mulai berdakwah di depan publik. Seiring dengan bertambahnya pengikut-pengikut baru, pihak penguasa Makkah mulai menganggapnya sebagai gangguan berbahaya. Pada 622, karena khawatir dengan keselamatannya, beliau mengungsi ke Madinah,” tulis Hart.

Selanjutnya, dalam pandangan Hart, proses perpindahan Nabi Muhammad, dari Makkah ke Madinah ini sangat mempengaruhi dakwah keislaman. Peristiwa yang disebut hijrah ini, merupakan titik balik kehidupan Sang Rasul. Di Madinah, Nabi Muhammad digandrungi banyak orang dan memperoleh pengikut, tidak seperti di Makkah yang hanya memperoleh simpati dari beberapa orang.

Mengenai kepemimpinan Nabi Muhammad, Michael Hart menganggap bahwa Sang Rasul merupakan tokoh pemimpin politik yang berpengaruh. Muhammad mampu menggerakkan kepemimpinan, sebagai bagian utama dalam perluasan wilayah Islam di jazirah Arab. Jauh berbeda dengan penaklukan orang-orang Arab. Dari Irak sampai Maroko, terbentanglah jaringan orang-orang Arab yang dipersatukan bukan hanya oleh keyakinan terhadap Islam, namun juga oleh bahasa, sejarah dan budaya Arab. “Sentralitas al-Qur’an dalam agama Islam dan fakta bahwa kitab ini ditulis dalam bahasa Arab, mungkin mencegah bahasa Arab terpecah dalam dialek-dialek yang tidak saling dimengerti, yang mungkin saja terjadi dalam 13 abad berikutnya (hal. 10).

Buku ini, berisi tokoh-tokoh penting dari setiap peradaban yang membawa perubahan bagi umat manusia. Nabi Muhammad, Isaac Newton, Musa as, Yesus Kristus, Buddha, Konfusius, Santo Paulus, Tsai Lun, Johann Gutenberg, Chistopher Colombus, Albert Enstein, Louis Pasteur, Aristoteles, Euclidus, Mencius, Plato, Adam Smith, hingga Ludwig van Beethoven.

Dalam mengisahkan filsuf Tiongkok, Michael Hart menulis kisah Mencius (371 SM-239 SM). Bagi Hart, Mencius merupakan sosok penting, setelah Konfusius. Ajaran-ajaran Mencius dijunjung tinggi selama berabad-abad. Mencius juga dianggap sebagai “Maha guru Kedua”, yang kebijakannya hanya dikalahkan oleh Konfusius.

Mencius lahir pada 371 SM, di sebuah kota kecil bernama Tsou, yang menjadi bagian dari Provinsi Shantung, China. Pada waktu Mencius lahir, dinasti Chou sedang berkuasa, dan kondisi daratan China sedang bergolak karena perang. “Mencius, walaupun dia mengikuti tradisi konfusius dan selalu menjadi pendukung kuat akan teori-teori dan idealisme Konfusius, pada akhirnya dihormati sebagai sarjana dan filosof dengan keyakinannya sendiri” (hal. 478).

Dalam pemikiran Mencius, komponen penting dari setiap negara adalah rakyat, bukan penguasanya. Dengan demikian, pemimpin bertugas untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, terutama para pemimpin yang harus menghormati rakyatnya dengan ajaran moral serta menciptakan kehidupan yang baik.

Selain tokoh-tokoh agama dan penemu teknologi, Michael Hart menaruh perhatian pada bidang seni. Ia menganggap seni membantu terciptanya jalinan kerekatan dalam masyarakat. Inilah yang menjadikan seni menjadi penting sebagai penyangga peradaban. “Kenikmatan atas seni memainkan peran langsung dalam hidup setiap individu. Dengan kata lain, seorang individu mungkin menghabiskan sebagian waktunya dengan membaca buku, sementara sebagian lagi mengagumi lukisan,” tulis Hart.

Untuk melihat profil berpengaruh dalam bidang seni, Hart memilih Edward de Levre, yang bisa disebut sebagai William Shakespeare (1550-1604). Shakespeare merupakan penyair dan penulis naskah yang sangat berpengaruh. Ia menulis sekitar 36 naskah, di antaranya Hamlet, Macbeth, King Lear, Julius Caesar, dan beberapa karya penting lainnya.

Tokoh-tokoh yang ditulis Hart, dalam buku ini, senantiasa menjadi oase untuk memahami betapa pengaruh mereka dalam peradaban melintasi ruang dan waktu.[]

 

Data Buku

Michael H Hart | Seratus Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia

Penerbit: Noura Books,

Cetakan I, Desember 2016

ISBN: 978-