Selain Ijtimak Ulama yang diselenggarakan sebelum Pemilihan Umum 2019 kemarin, pemerintah Indonesia dalam hal ini Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran (LPMQ) di bawah naungan Kemenag juga akan menyelenggarakan “Ijtimak Ulama” di Bandung pada 8-10 Juli 2019.
Bedannya, jika Ijtimak Ulama sebelumnya membahas sikap politik yang diklaim atas nama umat Islam, Ijtimak Ulama kali ini akan membahas perbaikan dan penyempurnaan Terjemahan Al-Qur’an Kementerian Agama Edisi Penyempurnaan yang telah disusun oleh Tim Kajian dan Pengembangan Terjemah Al-Qur’an LPMQ sejak tahun 2016-2019.
Selain itu, para ulama kali ini akan membahas persoalan aktual yang terkait dengan terjemah, tafsir Al-Qur’an, dan tema-tema aktual yang berkembang di tengah masyarakat. Laporan panitia menyebutkan akan ada sekitar 110 ulama yang notabenenya merupakan pakar Ilmu Al-Quran dan tafsir akan hadir dan mengikuti acara ini.
“Ijtimak Ulama Al-Qur’an Tingkat Nasional tahun ini mengambil tema “Uji Sahih Terjemahan Al-Qur’an Edisi Penyempurnaan”dan diikuti oleh 110 peserta yang terdiri dari para ulama, akademisi, dan pemerhati kajian tafsir dan ilmu Al-Qur’an dari unsur Kementerian Agama RI, Majelis Ulama Indonesia, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kemendikbud RI, dosen perguruan tinggi Islam, ulama dan pengasuh pondok pesantren, Asosiasi Ilmu Al-Qur’an, dan Pusat Studi Al-Qur’an,” terang Muchlis Hanafi, ketua LPMQ dalam rilisnya.
Muchlis juga menyebutkan bahwa ada dua agenda besar Ijtimak Ulama Al-Qur’an Tingkat Nasional tahun ini. Pertama, Seminar Penerjemahan Al-Qur’an yang akan mendiskusikan kajian seputar penerjemahan Al-Qur’an dan hal-hal yang terkait dengan upaya penerjemahan Al-Qur’an.
Kedua, pembahasan Terjemahan Al-Qur’an Kementerian Agama Edisi Penyempurnaan juz 21-juz 30 sebagai kelanjutan dari Mukernas Ulama Al-Qur’an tahun 2018 yang telah membahas juz 1-juz 20.
Beberapa ulama dan akademisi Al-Quran yang tak asing lagi namanya, seperti Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, Ph.D, Dr. TGH Zainul Majdi, MA, Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum, Dr. H. Muchlis M. Hanafi, MA, dan Prof. Dr. Said Agil al-Munawwar disebutkan akan menjadi narasumber pada seminar ini.