Marie Kondo adalah seorang berkebangsaan Jepang yang terkenal dengan metode berbenahnya yaitu “KonMari”. Metode KonMari dipaparkan secara rinci dalam bukunya berjudul The Life Changing: Magic Of Tidying Up. Dalam metode tersebut, beres-beres rumah tidak sekedar rutinitas biasa yang melelahkan, namun bisa jadi menyenangkan dengan cara-cara sederhana yang terkadang diabaikan. Misalnya, dengan mengkategorikan barang sesuai dengan fungsinya, hal sederhana itu nantinya akan mempermudah kita saat membutuhkan barang-barang tersebut. Selain itu, menumpuk barang yang minim fungsi juga tidak disarankan oleh Marie Kondo. “Only keep thing that spark joy,” hanya simpanlah barang-barang yang membawa kebahagiaan.
Menjelang lebaran, orang-orang akan sibuk dalam rutinitas “berbenah”. Wajar sekali, karena setelah berpuasa satu bulan penuh tentu lebaran menjadi hari kemenangan yang patut dirayakan oleh umat muslim. Tidak hanya dengan adat pakaian baru, tapi juga adat mengubah suasana rumah menjadi semakin rapi dan tertata. Tak ayal hampir semua keluarga sibuk dengan rutinitas berbenah menjelang lebaran. Oleh karena itu, ini dia tips-tips berbenah rumah yang bisa membantu kamu berbenah rumah agar semakin rapi dan tertata langsung dari pakar organizer, Marie Kondo.
Bayangkan Gaya Hidup Ideal yang Kalian Impikan
Beres-beres rumah tidak hanya sekedar membereskan sesuatu saat ada tamu datang, atau hanya disaat perayaan-perayaan tertentu seperti Hari Raya. Beres-beres sejatinya adalah suatu konsep yang lebih dalam dan menjadi tolak ukur pertama kita dalam membentuk gaya hidup ideal yang kita impikan. Jadi, sebelum memulai aktivitas beres-beres, coba pikirkan dan visualisasikan gaya hidup yang kita inginkan.
Dengan begitu kita kemudian akan tahu apa tujuan kita beres-beres, seperti apa tempat itu akan kita rapikan. Tidak ada kebingungan dan mengurangi risiko mondar-mandir yang tidak bertujuan.
Merapikan Barang Sesuai dengan Kategorinya
Seringkali, kita kebingungan mencari barang-barang yang kita butuhkan saat itu. Tapi, saat tidak butuh, dia akan muncul begitu saja. Nah, untuk menyelesaikan masalah itu, Marie Kondo mengkategorikan barang sesuai dengan fungsinya, bukan lokasinya. Sehingga, saat kita butuh barang tersebut kita akan tahu tempat barang tersebut karena terkategorikan sesuai fungsinya.
Selain itu, barang-barang yang memiliki fungsi sama namun di tempat yang berbeda cenderung membuat kita repetitif dan sangat melelahkan karena kita harus bolak-balik dari satu ruangan ke ruangan lainnya. Meletakkan barang secara terpisah padahal memiliki fungsi yang sama membuat kita tidak tahu persis jumlah item yang kita punya dalam setiap fungsi barang yang kita butuhkan. Hal tersebut dapat menjadikan kita berlebihan dan boros. Sehingga penting untuk kita mengkategorikan barang sesuai fungsinya dan urutan prioritasnya.
Misalnya, yang pertama kategori baju, dibagi lagi menjadi sub kategori seperti, baju atasan, bawahan (celana,rok ), jilbab, baju-baju panjang yang harus digantung, dll. Kedua kategori buku, kita bisa membaginya menjadi kategori sesuai dengan genrenya, romance, action, self improvement, dll.
Ketiga, kategori kertas. Seringkali kita melihat banyak sekali kertas, entah itu penting atau tidak, berceceran dimana-mana. Marie Kondo berpendapat bahwa hanya simpan saja kertas-kertas yang memang akan kita perlukan saat ini atau dalam jangka waktu dekat. Terlebih untuk kertas yang memang akan kita butuhkan secara permanen.
Keempat, barang-barang random. Prinsip Marie Kondo dalam berbenah barang -barang random adalah ‘Keep thing because you love them and not just because‘, simpanlah barang karena kamu suka barang-barang itu, bukan karena tanpa alasan. Kategori yang kelima adalah barang-barang sentimental. Terkadang karena banyaknya kenangan yang ada pada barang itu, menjadikan kita sulit melepaskan atau membuang barang tersebut walaupun sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan dan tidak kita sukai.
Marie Kondo mengajak kita untuk merefleksikan kembali barang-barang sentimental tersebut agar kita dapat memproses masa lalu serta dapat membuat kita mengevaluasi tentang butuh atau tidaknya kita terhadap barang itu. Marie Kondo berkata “Truly precious memories will never vanish even if you discard the objects associated with them.”
Bertanya kepada diri sendiri, “Apakah barang ini membuat bahagia?”
Hanya diri kita sendiri yang tahu, apa-apa yang bisa buat diri kita bahagia. Pun bagaimana perasaan kita terhadap barang tersebut dan respon positif yang dikeluarkan oleh diri kita. Marie Kondo mendeskripsikan bahagia yang dimaksud dengan ‘A little thrill, as if the cells in your body are slowly rising‘.
Seni beres-beres rumah ala Marie Kondo sangat cocok kita terapkan tidak hanya saat menjelang lebaran saja tapi juga dalam aktivitas sehari-hari. Dengan begitu, life style rapi yang kita dambakan akan terealisasikan dan hidup semakin nyaman dengan mengorganisir barang dengan baik. Maudy Ayunda dalam Chanel Youtubenya menambahkan “Beres-beres itu seperti melihat sejarah hidup kita: keputusan-keputusan kita, memori-memori kita, dan pada saat proses semua itu, kita jadi bisa mengevaluasi dan mendapatkan clarity lebih untuk masa depan kita.”