Sejumlah ulama memberikan nama-nama khusus di malam paruh kedua bulan Sya’ban yang dalam tahun ini akan jatuh pada hari Seni malam Selasa besok. Semua nama-nama tersebut menunjukkan kemuliaan malam. Berikut nama-nama malam nisfu Sya’ban:
- Laylah Mubarakah (malam keberkahan), maksudnya malam ini memiliki keberkahan tersendiri. Karena di malam ini malaikat turun menyertai manusia.
- Laylah al-Qismah (malam pembagian), artinya bahwa di malam ini semua rejeki dan takdir ditentukan dan dibagikan kepada setiap makhluk-Nya. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa pada malam nisfu sya’ban ini baik rejeki, jodoh, maupun pernikahan.
- Laylah at-takfir (malam penghapusan dosa), artinya bahwa di malam ini dosa manusia selama satu tahun akan diampuni Allah SWT sebab kebaikan yang dilakukan oleh hamba-Nya di malam ini
- Laylah al-Ijabah (malam keterkabulan doa), dalam sebuah riwayat dari Ibnu Umar diinformasikan bahwa ada lima malam dimana doa-doa yang dipanjatkan akan terkabulkan; malam Jumat, malam pertama bulan Rajab, malam nisfu sya’ban, malam lailatul qadar dan malam dua hari raya; idul fitri dan idul adha.
- Laylah al-Hayat wa ‘iedul malaikat (malam kehidupan dan hari raya malaikat); sebagaimana hari raya bagi umat Islam, malaikat juga memiliki dua hari raya yakni malam lailatul qadar dan malam nisfu sya’ban
- Laylah as-Syafaah (malam syafaat), Abu Hakim an-naisaburi menamakan malam nisfu sya’ban adalah malam diberikannya syafaat kepada umat nabi Muhammad
- Laylah al-baraah wa laylah as-Shakki (malam pembebasan), dinamakan dengan malam kebersihan karena di malam ini orang-orang mukmin dicatat kesuciannya.
- Laylah al-Jaizah (malam hadiah), Imam Taqiyuddin as-Subki menamakan malam nisfu Sya’ban sebagai malam yang dihadiahkan kepada orang-orang mukmin.
- Laylah al-Ghufran wal itqi minan niran (malam ampunan dan pembebasan dari api neraka), di malam ini orang-orang beriman akan mendapatkan ampunan dan pembebasan dari api neraka.
Semoga di malam nisfu Sya’ban besok kita semua mendapatkan limpahan berkah, syafaat, ampunan, dan keutamaan-keutamaan lainnya.
*) Dikutip dari Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliki, Madza fi Sya’ban, cet. I, 1424 H