Saat ini, untuk kedua kalinya Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games. Hal ini menjadi kesempatan baik untuk menyuarakan tentang persatuan dan persaudaraan se-Asia. Sebab, Indonesia telah dikenal sebagai negara yang plural, yang multikultural, tingkat toleransi tinggi, sehingga menjadi poin penting yang ditawarkan kepada peserta atlet tentang persatuan dalam keragaman bangsa Indonesia.
Acara yang dibuka pada tanggal 18 Agustus 2018 menyuguhkan sebuah pemandangan yang indah. Panggung dibuat sebagai representasi keadaan alam Indonesi; Tarian yang disuguhkan asli dari Indonesia yaitu tarian Ratoh Jaroe dengan jumlah 1500 penari. Hal ini memberikan kesan bahwa persaudaraan dalam perbedaan terlihat indah apabila mau bersatu. Pesan inilah yang ingin disampaikan dalam acara pembukaan Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno.
Di samping itu juga, pada saat Via Vallen tampil di acara pembukaan dengan lagu Meraih Bintang membawa pesan dalam lirik lagunya, bahwa “kalah menang solidaritas, kita galang sportifitas”. Pesan ini disampaikan kepada para atlet untuk selalu menjunjung tinggi persaudaraan, baik dalam keadaan menang maupun kalah.
Oleh karena itu, persaudaraan menjadi bahasan yang penting dalam acara besar seperti Asian Games. Disaat banyak negara-negara di Asia yang belum merdeka 100% atau masih dalam keadaan miskin, dengan membincangkan persaudaraan dan meningkatkan solidaritas dalam acara tersebut akan cukup membantu sebagai bentuk dukungan moral kepada negara yang membutuhkan bantuan.
Banyak kejadian-kejadian yang sangat menarik jika berbicara mengenai persaudaraan antar bangsa pada saat Asian Games berlangsung. Pertama-tama adalah negara Korea Selatan dan Korea Utara ketika memasuki panggung pembukaan menggunakan bendera satu. Hal ini sangat jarang terjadi, sebab selama ini kedua negara ini sangat sulit untuk dipertemukan. Apabila kita tarik lebih jauh lagi, sebenarnya ini adalah pesan moral yang diberikan oleh para atlet kepada kedua pemerintahan agar menjaga persaudaraan antar negara.
Selain itu juga, terdapat pemandangan menarik dari suporter sepak bola Indonesia. Di sela-sela suporter menonton sepak bola, pada saat itu juga mereka tidak hanya mengibarkan bendera Indonesia saja sebagai bentuk dukungan, akan tetapi juga mengibarkan bendera Palestina. Ini merupakan bentuk dukungan masyarakat Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina. Di tambah lagi, pada saat Indonesia kalah dengan Palestina pada cabor sepak bola, pemain Indonesia mengajak pemain Palestina untuk membentuk sebuah lingkaran di tengah seraya memanjatkan doa supaya apa yang diinginkan oleh Palestina menjadi negara merdeka bisa tercapai.
Hal ini menandakan bahwa sebuah identitas kenegaraan bukan menjadi kendala untuk meningkatkan perasaan persaudaraan. Pada dasarnya orang-orang yang mendukung kemerdekaan Palestina merupakan warga negara Indonesia. Akan tetapi, mereka memiliki pilihan rasional atas identitasnya. Warga Indonesia justru menggunakan identitas kewargaannya untuk mendukung Palestina. Bahkan hal itu juga dilakukan oleh para atlet sepak bola Indonesia ketika melawan Palestina. Meskipun Indonesia kalah pada pertandingan tersebut, akan tetapi para pemain Indonesia masih memiliki respek tinggi kepada pemain Palestina dengan mengajak berdoa bersama seusai pertandingan demi kemerdekaan bangsanya.
Apa yang dilakukan oleh para atlet Indonesia merupakan sebuah bentuk dukungan moral kepada negara Palestina. Sebab ini merupakan implementasi dari amanat Undang-Undang Dasar 45 yang berbunyi “Bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, oleh sebab itu maka penajajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadailan”.
Memang tidak diragukan lagi bahwa olahraga memiliki peranan penting untuk meningkatkan rasa persaudaraan, baik persaudaraan berskala nasional maupun internasional. Di saat banyak orang yang menggunakan identitas sebagai alat untuk propaganda, akan tetapi olahraga menunjukkan hal yang sebaliknya. Persaudaraan tidak hanya melalui jalur diplomasi atau politik belaka, akan tetapi melalui olahraga pun pesan persaudaraan bisa disampaikan. Hal ini akan berdampak pada perbaikan moralitas bangsa atas persaudaraan.
Fenomena ini menjadi contoh dan pembelajaran yang baik untuk meningkatkan rasa persaudaraan antar bangsa. Olahraga saat ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Olahraga juga memiliki andil yang besar untuk meningkatkan rasa persaudaraan antar bangsa. Dengan meningkatnya rasa persaudaraan antar negara, hal itu akan mengantarkan datangnya sikap saling tolong menolong antar negara.
M. Mujibuddin, penulis adalah pegiat di Islami Institute Jogja.