Suatu hari seorang penulis terkenal bernama Khalid bin Safwan mendatangi Khalifah Abu Abbas as Safah. Pertemuan ini memang diunggu-tunggu oleh sang penulis. Mereka berdua kemudian berbicara panjang lebar, hingga akhirnya Khalid memberikan saran pada rajanya. “Sudah sekian lama panduka menjadi Khalifah, saya menunggu kesempatan seperti ini. Saya akan menyampaikan sesuatu,” kata Khalid.
“Sampaikanlah keperluanmu itu,” kata khalifah. Kemudian Khalid berkata,”Begini tuanku, sebagai seorang khalifah,paduka hanya beristri satu. Padahal paduka bisa mempunyai dua istri atau lebih. Paduka tinggal pilih saja,” rayu Khalid dengan berbagai argumentasinya.
Mendengar saran Khalid, tampaknya Khalifah Abu Abbas tergoda juga. Setelah Khalid pergi, khalifah tampak tecenung dan memikirkan saran tersebut. Namun di tengah lamunannya, tiba –tiba istrinya yang bernama Ummu Salamah datang. Melihat suaminya melamun dan tidak bersemangat, ia curiga. Jangan-jangan ada yang mengganggu pikirannya.
“ Ada apa paduka sehingga paduka terlihat lain dari biasanya,” tanya sang istri dengan penuh selidik.
Pertanyaan tersebut menjadikan khalifah kaget. Kemudian bercerita tentang saran Khlaid bin Safwan. Istrinya mendengarkan dengan seksama,dan berkata, “ lalu apa komentarmu tentang ucapan orang yang kurang ajar itu.”
“Ia telah memberikan saran yang baik dan aku senang dengan ucapannya itu,” ucap khalifah. Tentu saja jawaban tersebut membuat Ummu Salamah naik pitam. Ia kemudian menyuruh prajurit mendatangi Safwan dan diharuskan menghajarnya.
Sementara itu di rumahnya Safwan sedang asyik duduk dan merasa khalifah sangat kagum dengan sarannya itu. Ia nerharap hadiah akan datang dari khalifah. Kemudian tampaklah rombongan prajurit utusan Ummu Salamah datang. Khalid tampak girang. “ Ini pasti hadiah yang datang dari khalifah,” pikira Khalid dalam hati.
Setelah mendekat, Khalid curiga. Prajurit-prajurit itu tidak membawa apa-apa. Bahkan wajahnya tampak garang. Buru-buru Khalid masuk ke rumahnya dan mengunci pintu rapat-rapat. Akhirnya pintupun di dibrak. Khalid ditangkap dan dibawa ke hadapan khalifah.
“ Hai Khalid beberapa hari aku tidak melihatmu,” kata Khalifah
Ditanya seperti itu Khalid diam saja. Namun matanya melihat sesuatu yang bergerak di balik pintu. Ia yakin pasti ada orang yang sedang mendengarkan pembicaraannya itu. Suasana hening, hingga khalifah kemudian berkata,” Saran yang engkau sampaikan padaku tempo hari itu sangat emnyenangkan. Aku ingin mendengar kembali saran itu.”
“ Baiklah baginda, Aku beritahu padamu bahwa kebiasaan orang Arab itu hanya beriterikan satu orang saja, kecuali sengaja mau bikin susah,” kata Khalid.
Mendengar perkataan Khalid, khalifah berkata,”Perkataan itu bukan yang kamu omongkan kemarin.”
“ Beristri lebih dari satu hanya mendatangkan masalah saja,” Kata Khalid.
“ Jadi kamu membohongiku,” kata khalifah.
“istrimu ingin membunuhku, wahai khalifah,” kata Khalid dengan nada terbata-bata.
Kemudian dari balik tira terdengar suara cekikikan. Khalid yakin bahwa itu adalah Ummu Salamah istri khalifah.Kemudian ia berkata,” Aku beritahukan kepadamu wahai khalifah. Sesungguhnya engkau sudah beristrikan wanita cantik dan setia. Jadi tidak seharusnya baginda menginginkan perempuan lain.”
“ Bagus,” kata wanita yang ada di balik tabir.
Jawaban itu membuat Khalid merasa nyaman. Ia selamat dari lubang jaru. Ketika ia pula, betapa kagetnya karena Ummu Salamah telah menunggu dan membagikan tiga lemari berisi pakaian yang bagus-bagus dan uang sebesar 5000 dirham.