Sakit Keras Menjelang Wafat, Benarkah Tanda Banyak Dosa?

Sakit Keras Menjelang Wafat, Benarkah Tanda Banyak Dosa?

Sakit Keras Menjelang Wafat, Benarkah Tanda Banyak Dosa?
Ilustrasi

Setiap manusia akan merasakan kematian, entah dalam usia muda maupun tua, saat bergelimang harta atau miskin biaya, saat menjadi pejabat atau rakyat, serta dalam kondisi sehat atau sakit.

Masyarakat seringkali berspekulasi  ketika seseorang mengalami sekarat menjelang datangnya ajal, dengan banyak penyakit yang menimpanya, mereka berpikiran bahwa orang itu banyak melakukan dosa. Benarkah demikian?

Para ulama’ berpendapat bahwa sesungguhnya Allah memberikan penyakit yang memberatkan kepada sebagian hambanya bertujuan agar dosanya terhapus sehingga ketika bertemu Allah dalam keadaan suci tak memiliki dosa. Menurut Ibnu al-Arabi, dengan kekuasaan Allah maupun hikmah yang hendak diberikan kepada makhluknya, di antaranya adalah meringankan keluarnya ruh kepada sebagian hambanya, juga mempersulit keluarnya ruh kepada sebagiannya lagi dengan beberapa tujuan, di antaranya:

Pertama, sebagai penghapus dosa seorang hamba.

Kedua, untuk mengangkat derajat seseorang dan menambah kebaikannya seperti kepada sebagian para kekasih-Nya.

Ketiga, sebagai hujjah kepada semua manusia dan contoh menghadapi kematian seperti yang dialami Nabi Muhammad SAW. Hal ini menjadi pengalaman baru bagi Siti Aisyah bila melihat seseorang yang mengahadapi kematian dengan diuji sakit yang berkepanjangan harus sabar dalam menghadapinya seperti saat meninggalnya Nabi Muhammad setelah sakit beberapa waktu.

Dari sini penting kiranya bagi setiap mukmin untuk selalu berprasangka baik kepada siapapun terutama saat mengahadapi orang yang sedang sakit keras saat menghadapi kematian dengan tidak berpikir hal-hal negatif kepada dirinya.