Sahabat Muadz Bin Jabal yang Hendak Memukul Sayidina Umar bin Khatab

Sahabat Muadz Bin Jabal yang Hendak Memukul Sayidina Umar bin Khatab

Ini kisah dua sahabat Nabi yang mungkin jarang diketahui

Sahabat Muadz Bin Jabal yang Hendak Memukul Sayidina Umar bin Khatab
Umar bin Khattab merupakan salah satu sahabat nabi yang paling disegani. Poto ini bukanlah Umar, melainkan seorang aktor yang memerangkan sosok beliau

Umar bin Khatab dan Muadz bin Jabal adalah dua sahabat utama Nabi saw. Bahkan, sahabat Umar adalah salah satu yang mendapatkan keistimewaan dijamin masuk surga. Sifat yang tegas, cerdas dan adil menjadikan beliau salah satu Amirul Mukminin. Sedangkan Muadz bin Jabal adalah sahabat di kalangan Anshar yang ikut dalam perjanjian Aqabah. Beliau dikenal sebagai sahabat yang alim. Bahkan rasulullah saw memujinya sebagai orang yang paling tahu tentang halal dan haram.

Ada kisah menarik tentang sahabat rasulullah saw ini. Disebutkan bahwa sahabat Umar pernah ingin memukul kepalanya. Apa penyebabnya?

Diceritakan Umar bin Khatab saat menjadi Khalifah pernah membagikan ghanimah atau harta rampasan perang. Harta itu betul betul dibagikan cara adil dan cermat. Nah ghanimah itu juga sampai kepada Muadz bin Jabal. Kala itu Khalifah Umar mengirim pakaian baru yang kuat dan mahal.

Sesampainya di tangan Muadz bin Jabal, pakaian tersebut ternyata tidak kenakannya. Muadz justru menjual pakaian itu dan kemudian dibelikan enam budak yang kemudian dimerdekakan. Apa yang dilalakukan oleh Muadz kemudian terdengar di telinga Umar.

Tanpa pikir panjang Amirul Mukminin ini memberikan pakaian lagi kepada Muadz bin Jabal. Pakian pemberian kedua itupun sampai ke tangan Muadz. Justru tidak berterima kasih, Muadz justru mencela Umar.

Tak lama kemudian dua sahabat itu bertemu. “Celaan itu tidak ada artinya bagiku. Karena engkau telah menjual pemberianku yang pertama,” kata Khalifah Umar.

“Pemberian (harta ghanimah-red) itu memang kewajibanmu. Berikanlah bagianku! Saya bersumpah, kepalamu betuk-betul akan aku pukul jika memerikan ghanimah lagi!” kata Muadz dengan nada tinggi.

“Ini kepalaku sudah ada di hadapanmu. Orang tua akan berteman dengan orang tua,” kata Khalifah Umar santai.