Saat Puasa, Lebih Baik Kerja atau Tidur?

Saat Puasa, Lebih Baik Kerja atau Tidur?

Saat Puasa, Lebih Baik Kerja atau Tidur?

Puasa mewajibkan setiap orang untuk menahan dirinya dari segala hal yang bisa membatalkannya, seperti makan, minum, berhubungan suami istri, dan sebagainya. Maka wajar jika badan terasa lemas dan stamina berkurang saat berpuasa. Belum lagi jika ditambah cuaca yang panas, tentu ini membuat orang semakin malas untuk bergerak.

Hal tersebut biasanya menjadi alasan bagi orang yang sedang berpuasa untuk menghabiskan waktu mereka dengan tidur. Ditambah ada hadis yang menyatakan bahwa tidurnya orang yang sedang berpuasa adalah ibadah. Tentu ini menjadi hujjah yang empuk bagi mereka. Lalu, sebaiknya apa yang kita lakukan saat puasa? Kerja atau tidur?

Hadis mengenai tidurnya orang yang sedang berpuasa diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dari Abdullah bin Abi Aufi:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم نوم الصائم عبادة وصمته تسبيح وعمله مضاعف ودعاؤه مستجاب وذنبه مغفور (أخرجه البيهقي)

Rasulullah Saw bersabda, “Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah, diamnya tasbih, amalnya dilipatgandakan (pahalanya), doanya diijabah dan dosanya diampuni. (HR. Baihaqi)

Al-Iraqi dalam kitab Takhrij Ahadits Ihya ‘Ulumiddin menyebutkan bahwa salah satu rawi dalam sanad hadis tersebut yaitu Sulaiman al-Nakha’i terindikasi sebagai seorang pendusta. Oleh karena itu hadis ini tidak bisa dijadikan hujjah ataupun pembenar atas keutamaan tidurnya orang yang puasa.

Tidur seharian bagi orang yang sedang berpuasa memang tidak salah, dan tidak pula membatalkan puasanya. Namun saat puasa, terlebih saat bulan Ramadhan, bulan yang suci dan penuh berkah ini alangkah baiknya jika diisi dengan hal-hal yang lebih bermanfaat. Jika pun nantinya mengharuskan untuk tidur, tidur yang dimaksud bukanlah tidur seharian namun tidur sejenak untuk sekedar mengistirahatkan badan.

Tidak sepenuhnya dibenarkan jika puasa dijadikan alasan untuk menurunkan etos kerja dan intensitas aktivitas seseorang. Kewajiban melakukan aktivitas sehari-hari pun masih melekat saat menjalankan puasa. Seseorang masih tetap wajib ke sekolah untuk belajar, ke kantor, ke pabrik, atau ke sawah untuk mencari nafkah. Allah berfirman:

وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا

“Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan”. (QS. An-Naba : 11)

Allah Swt senantiasa memberikan semangat kepada hamba-Nya untuk selalu meningkatkan etos kerjanya. Rahmat-Nya tersebar diseluruh penjuru bumi-Nya. Karena Allah Swt menciptakan bumi seisinya untuk kesejahteraan umat manusia. Dengan demikian puasa tidak lantas membuat semangat kita untuk bekerja dan beribadah menjadi lesu. Momen yang penuh keberkahan ini seharusnya bisa digunakan untuk meningkatkan ibadah, potensi dan semangat untuk meraup pundi-pundi rahmat dan rizki-Nya.

 Wallahu a’lam.