Doa Nabi Adam setelah terusir dari Surga: Robbana dholamna anfusana
Ada satu kesalahan besar yang dilakukan Adam dan Hawa, yaitu melanggar larangan Allah SWT untuk memakan buah. Atas kesalahan tersebut, Nabi Adam pun membaca doa mohon ampun kepada Allah SWT.
Berikut doa Nabi Adam untuk memohon ampun kepada Allah SWT:
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Robbana dholamna Anfusana wa inlm taghfir lana wa tarhamna lanakunanna minal khasirin.
“Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”
Baca juga: Tiga Makna Istighfar dalam Al-Qur’an
Imam at-Thabari dalam Tafsir-nya menyebutkan bahwa doa ini dipanjatkan oleh Nabi Adam AS sebagai bentuk pertaubatan atas kesalahan Adam dan Hawa.
Maksud “menzalimi diri kami sendiri” dalam doa tersebut adalah merupakan kalimat penyesalan dari Adam dan Hawa karena telah melakukan keburukan yang justru dapat merugikan diri mereka sendiri. Dalam Tafsir at-Thabari disebutkan:
يا ربنا، فعلنا بأنفسنا من الإساءة إليها بمعصيتك وخلاف أمرك
Ya Tuhan Kami, kami telah melakukan keburukan untuk diri kami sendiri dengan bermaksiat kepadamu dan menyalahi aturanmu.
Hal ini menunjukkan bahwa saat kita melakukan keburukan, sejatinya kita telah merugikan diri kita sendiri. Bukan merugikan Allah karena kita menolak atau menyalahi aturannya, melainkan justru kesalahan tersebut dapat merugikan diri kita sendiri karena kita akan mendapat hukuman dari Allah SWT.
Dalam doa tersebut pula keduanya meminta untuk diterima taubat mereka. Hal ini dicerminkan dari “wa tarhamna lanakunanna minal khasirin.” Yakni, jika Nabi Adam AS dan Hawa tidak diampuni, maka mereka akan menjadi hamba yang merugi.
Jika Adam dan Hawa meminta ampunan dan bertaubat kepada Allah SWT, maka berbeda dengan setan. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Qatadah yang dinukil dalam Tafsir at-Thabari.
عن قتادة قال: قال آدم عليه السلام: يا رب, أرأيتَ إن تبتُ واستغفرتك؟ قال: إذًا أدخلك الجنة . وأما إبليس فلم يسأله التوبة, وسأل النَّظِرة, فأعطى كلَّ واحد منهما ما سأل.
Dari Qatadah berkata: Adam AS berkata, “Ya Tuhanku, apakah Engkau menyaksikan, jika aku bertaubat dan memohon ampun kepada-Mu? Maka Allah berfirman: “Maka aku akan masukkan engkau ke surga.” Sedangkan Iblis tidak meminta taubat, malah meminta untuk dikekalkan hingga hari kiamat. Maka masing-masing mereka diberikan sesuai permintaan mereka.
Doa Nabi Adam AS tersebut bisa kita amalkan jika kita merasa telah melakukan kesalahan dan berdosa kepada Allah SWT. Sebaik hamba adalah yang meminta ampun setelah melakukan keburukan. (AN)
Wallahu a’lam.