Ternyata belajar tentang pendidikan energi bisa lebih seru kalau digabung sama pelajaran agama. Menurut riset, pendidikan energi bisa jadi lebih ngena dan membekas di otak ketika dimasukin ke dalam kelas agama.
Gimana bisa?
Biasanya, pendidikan energi itu memang dibahas di kelas sains atau teknologi. Tapi, ada sebuah riset yang bilang kalau kita masukin topik energi ke dalam materi pelajaran agama, hasilnya dianggap akan lebih maksimal.
Para peneliti nemuin bahwa anak-anak didik bakal lebih antusias dan ngerti pentingnya hemat energi kalau itu dikaitin sama nilai-nilai agama mereka.
Penelitian itu dilakuin oleh tim dari UIN Sunan Gunung Djati dan Badan Geologi Kementrian ESDM, Bandung. Mereka ngeliat gimana hasilnya kalau pendidikan energi digabung sama pelajaran agama di beberapa sekolah.
“Dalam tradisi pendidikan pesantren dan madrasah, kitab pedoman etika Ta’lim al-Muta’allim menjadi bagian dari kurikulum tidak terpisahkan dalam proses belajar dan mengajar,” kata Rohmatullah, salah satu peneliti dalam artikel yang tayang di The Conversation.
Kitab itu, lanjutnya, banyak menjelaskan pedoman etika yang berdimensi horizontal dan vertikal untuk mencapai keberkahan dan manfaat setelah mendapatkan ilmu yang dipelajarinya.
Jadi, kalau energi dibahas dalam konteks agama, anak-anak gak cuma belajar tentang energi. Mereka juga punya tanggung jawab moral buat make energi secara bijak. Pendekatan ini, lebih jauh, bakal bikin anak-anak terlibat sebagai subjek aktif karena mereka ngerasa ada hubungan antara apa yang mereka pelajari dengan nilai-nilai yang mereka pegang.
Hasil riset itu juga nunjukin kalau anak-anak yang belajar energi lewat pelajaran agama lebih mungkin buat ngelakuin kebiasaan hemat energi dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, anak-anak didik akan lebih paham tentang dampak pemakaian energi buat lingkungan dan gimana tindakan mereka bisa bantu nyelamatin bumi.
Dengan ngaitin pelajaran energi sama ajaran agama, anak-anak jadi lebih ngerti kenapa hemat energi itu penting, bukan cuma buat ngirit biaya listrik, tapi juga buat menjaga alam ciptaan Tuhan.
Potensi Besar
Pelajaran agama punya potensi besar buat ngebentuk sikap dan perilaku anak-anak. Ngenalin konsep energi lewat ajaran agama bisa bikin pemahaman mereka lebih komplit dan nyambung.
Misalnya, dalam ajaran Islam, make sumber daya dengan bijak itu bagian dari prinsip keadilan dan tanggung jawab kita sebagai makhluk Tuhan. Ini bikin anak-anak lebih sadar bahwa menjaga energi itu bukan cuma soal teknologi, tapi juga soal moral dan etika.
Contohnya, materi bersuci dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) juga dapat diajarkan dengan memberikan kesadaran pada peserta didik tentang pentingnya efisiensi penggunaan air.
“Ketika berwudhu, siswa selalu diingatkan untuk menghindari pemborosan. Sebab, berwudhu membutuhkan setidaknya dua sumber energi yang dapat habis, yaitu air dan listrik. Dengan begitu, internalisasi konsumsi energi yang positif akan tercapai,” jelas Rohmatullah.
Gak Cuma Pendidikan Agama Islam
Menurut (para) peneliti, pendekatan konseptual yang mereka temukan itu gak cuma buat pelajaran agama Islam doang, tapi juga bisa diterapin ke agama lain.
“Model ini dapat diterapkan juga di sekolah agama dengan sistem lain bahkan di sekolah umum. Sebab, nilai etika hemat energi merupakan nilai universal yang dapat digali dari tradisi dan ajaran agama lainnya,” terang Rohmatullah dalam artikelnya.
Jika dipikir-pikir lagi, hal itu benar juga. Setiap agama punya ajaran tentang tanggung jawab dan kepedulian sama lingkungan yang bisa dipake buat mendukung pendidikan energi.
Misalnya, dalam ajaran Kristen, ada konsep stewardship atau pengelolaan yang baik terhadap bumi yang bisa dihubungkan dengan pendidikan energi. Begitu juga dengan ajaran agama Hindu dan Buddha yang menekankan keseimbangan dan keharmonisan dengan alam.
Riset berjudul Energy and Education ini juga ngebuka peluang baru buat nge-boost pendidikan energi di sekolah-sekolah lewat pelajaran agama.
Jadi, anak-anak gak cuma belajar tentang pentingnya energi, tapi juga gimana mereka bisa ikut menjaga lingkungan sesuai dengan nilai-nilai agama mereka. Pendidikan yang terintegrasi atau manunggal kayak gini bisa jadi kunci buat bikin generasi yang lebih peduli dan tanggung jawab sama lingkungan.
Pendidikan integratif ini bukan cuma membantu anak-anak ngerti konsep energi, tapi juga ngebantu mereka ngerasa punya peran penting dalam menjaga bumi. Ini setidaknya bisa jadi salah satu cara efektif buat ngejawab tantangan lingkungan yang makin serius akhir-akhir ini.