Suatu kali sufi besar Abu Yazid Al Bustami diprotes oleh seseorang. Ia mengatakan bahwa dirinya telah berpuasa, berdoa dan berbuat baik selama tiga puluh tahun. Namun hasilnya sia-sia belaka. Apa yang digambarkan oleh Abu Yazid tentang lezatnya ibadah tidak dirasakannya sama sekali.
“ Apa yang telah saya lakukan tidak memberikan kesenangan sama sekali,” ucap orang yang sok saleh tersebut.
“ Anda melakukan hal yang sama selama 300 tahun lagi, Anda juga tidak akan mendapatkan kesenangan seperti yang Anda bayangkan,” jawab Abu Yazid.
“Lho kenapa begitu?” sahutnya lagi.
“Sebab kesombonganmu merupakan halangan utama bagimu,” ungkap Abu Yazid
Orang tersebut kemudian meneruskan pembicaraan dan mengejar Abu Yazid,” Wahai Abu Yazid coba katakan apa obatnya?.”
“Obatnya tak akan bisa kau laksanakan,” jawab Abu Yazid
“Bagaimanapun, katakan sajalah,” desak orang sok saleh itu. Mendengar desakan tersebut Abu Yazid pun berkata, “Kau harus pergi ke tukang pangkas rambut untuk mencukur janggutmu (yang terhormat itu). Lepaskan semua pakaianmu dan kenakan korset. Isi sebuah kantong kuda dengan kenari sampai penuh, lalu gantungkan di lehermu. Pergilah ke pasar dan berteriaklah, ‘akan kuberikan sebutir kenari kepada setiap anak yang memukul tengkukku.’ Kemudian lanjutkan perjalananmu ke sidang pengadilan agar semua orang menyaksikanmu.”
Mendengar resep yang diberikan Abu Yazid orang tersebut berucap,”Tetapi aku tak bisa melakukan itu; coba katakan cara lain yang sama manfaatnya.” “Itu langkah pertama, dan satu-satunya cara,” kata Abu Yazid.