Rencana Kebijakan Netanyahu Aneksasi Tepi Barat Dikecam Berbagai Pihak

Rencana Kebijakan Netanyahu Aneksasi Tepi Barat Dikecam Berbagai Pihak

Menteri Luar Negeri Palestina mengecam rencana Perdana Menteri Israel yang akan menganeksasi wilayah Tepi Barat mendapat banyak kecaman.

Rencana Kebijakan Netanyahu Aneksasi Tepi Barat Dikecam Berbagai Pihak

Menteri Luar Negeri Palestina mengecam rencana Perdana Menteri Israel yang akan menganeksasi wilayah Tepi Barat mendapat banyak kecaman. Menteri luar negeri Palestina, Riyad Maliki mengatakan jika hal tersebut dilakukan maka pemimpin Israel akan menghadapi “masalah nyata”.

Hal itu dikatakan Riyad disela sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Yordania. Ia menambahkan bahwa Palestina dengan tegas menolak rencana Netanyahu tersebut “Jika Netanyahu ingin mendeklarasikan kedaulatan Israel atas Tepi Barat, maka Anda tahu dia harus menghadapi masalah nyata, kehadiran 4,5 juta warga Palestina, apa yang harus dilakukan dengan mereka,” kata Malki, yang tampaknya merujuk pada gabungan populasi Palestina di Palestina. menduduki Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Jalur Gaza.

Dia mengatakan Israel tidak bisa mengusir Palestina. “Kami akan tinggal di sana,” katanya seperti dilansir laman gulfnews. Malki menuduh AS mendorong Netanyahu dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Bahkan baru-baru ini mengakui pencaplokan Dataran Tinggi Golan.

Sebelumnya dalam sebuah wawancara Netanyahu ditanya mengapa dia tidak menganeksasi beberapa pemukiman Yahudi yang lebih besar di Tepi Barat selama masa jabatannya saat ini. “Pertanyaan yang Anda ajukan adalah pertanyaan yang menarik, apakah kita akan pindah ke tahap berikutnya dan jawabannya adalah ya. Kami akan pindah ke tahap berikutnya, memaksakan kedaulatan Israel,” katanya.

Netanyahu telah mempromosikan ekspansi permukiman Yahudi dalam empat masa jabatannya sebagai perdana menteri ke depan. Namun sampai sekarang ia masih menahan diri untuk tidak menghadirkan visi terperinci untuk Tepi Barat, yang dipandang oleh Palestina sebagai jantung dari negara masa depan.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov juga telah menyatakan keprihatinannya. “Kami melihat solusi dalam dialog antar negara, karena tindakan sepihak tidak akan pernah menghasilkan sesuatu yang baik,” katanya. Hal yang sama dikatakan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu yang mengecam janji aneksasi Netanyahu sebagai “pernyataan tidak bertanggung jawab untuk mencari suara.” Cavusoglu mengatakan di Twitter bahwa Tepi Barat adalah wilayah Palestina, dan menambahkan bahwa pemilihan umum Israel tidak dapat dan tidak akan mengubah fakta ini.