Rashida Tlaib, Perempuan Palestina di Belantara Kongres Amerika

Rashida Tlaib, Perempuan Palestina di Belantara Kongres Amerika

Rashida Tlaib, Perempuan Palestina di Belantara Kongres Amerika

Nama Rashida Tlaib menjadi buah bibir utamanya di Amerika saat ia terpilih menjadi anggota konggres. Ia merupakan salah satu dari dua perempuan muslim yang pertama menjadi anggota dewan legislatif negeri Paman Sam itu. Bahkan kini ia menjadi viral ketika tampil mengenakan pakaian tradisional Palestina, “Thobe”. Thobe yang dikenakan Tlaib menampilkan ornamen, sulaman tangan yang dikenal dengan nama “tatreez”. Sulaman tatreez dikenal sebagai rakyat yang telah dipraktekkan turun-temurun oleh perempuan Palestina.

Tlaib menyatakan ibu dan neneknya dulu biasa melukiskan rancangan dengan bermacam motif dan warna yang berhubungan dengan bermacam desa dan kota kecil Palestina. Tampaknya baju tradisional ini menjadi kenangan tersendiri bagi Tlaib. Ia pernah menulis di Majalah Elle bahwa ia tumbuh sambil menyaksikan ibunya dengan menggunakan tangan menyulam jenis pakaian itu.

“Sepanjang karir saya di lembaga layanan masyarakat, warga yang saya perjuangkan telah mengenal siapa saya, terutama asal-usul Palestina saya,” tulis Tlaib sebagaimana dilansir laman antaranews.”Ini adalah apa yang saya ingin bawa ke Kongres Amerika Serikat, pertunjukan tanpa penyesalan mengenai rajutan rakyat di negeri ini,” tambahnya.

Apa yang dilakukan Tlaib membuat Susan Muaddi Darraj –penulis fiksi dari Baltimore, Maryland– memperkenalkan tagar #TweetYourThobe. Tagar tersebut kemudian menjadi viral di Twitter setelah beberapa gambar dan video di media sosial memperlihatkan Tlaib sedang berjalan di sekitar gedung Kongres dengan mengenakan pakaian tradisional tersebut.

Saat pelantikannya Rashida Tlaib tampak memegang Al-Quran yang dulu dimiliki Mantan Presiden Amerika, Thomas Jefferson. Al-Quran tersebut juga pernah digunakan wakil rakyat asal Minnesota, Keith Ellison ketika disumpah pada 12 tahun lalu.

“Ini penting bagi saya karena banyak orang Amerika berpikir bahwa Islam asing bagi sejarah Amerika,” kata politisi Partai Demokrat itu dalam wawancara dengan kantor berita Detroit Free Press. “Beberapa bapak pendiri bangsa kita (Amerika) tahu lebih banyak soal Islam dibandingkan mereka yang sekarang duduk di Kongres,” tambahnya seperti dilansir laman voaindonesia.

Tlaib menyebut alasannya memilih disumpah sambil memegang Al-Quran ‘lebih ke politis daripada alasan agama’. “Saya setuju dengan pemerintahan sekuler. Saya disumpah sambil memegang Al-Quran untuk menunjukkan bahwa warga Amerika beragam dan kita semua cinta keadilan dan kebebasan,” katanya.

Bernama lengkap Rashida Harbi Tlaib dikenal seorang politisi dan pengacara Amerika yang merupakan Perwakilan AS untuk distrik Kongres ke-13 Michigan. Lahir 24 Juli 1976 perempuan ini adalah anggota Demokrat dari Dewan Perwakilan Michigan.keluarganya adalahimigran kelas pekerja di Ibunya lahir di Beit Ur El Foka , dekat kota Ramallah di Tepi Barat . Ayahnya lahir di Beit Hanina , sebuah lingkungan di Yerusalem. Pertama-tama dia pindah ke Nikaragua, kemudian pindah ke Detroit. Di kota ini ayahnya bekerja di perakitan di pabrik Ford Motor Company .

Tlaib memulai karir politiknya pada tahun 2004, saat magang dengan Perwakilan Negara Steve Tobocman. Kemudian tercatat pernah menjadi wanita Muslim pertama di Badan Legislatif Michigan tahun 2009. Rasyida kemudian terpilih untuk legislatif negara bagian AS. Tahun 2018, Tlaib memenangkan nominasi Demokrat untuk kursi DPR AS dari distrik 13 Michigan. Bersama dengan Ilhan Omar, ia menjadi wanita Palestina-Amerika pertama di Kongres.

Pendidikannya dimulai dari sekolah dasar di Harms, Bennett Elementary dan Phoenix Academy. Kemudian lulus dari Southwestern High School di Detroit pada tahun 1994, dan dari Wayne State University dengan gelar BA dalam ilmu politik pada tahun 1998. Dia memperoleh gelar sarjana hukum dari Thomas M. Cooley Law School pada tahun 2004.