Rahasia Shalawat di Balik Kitab Dalail Khairat

Rahasia Shalawat di Balik Kitab Dalail Khairat

Dalail Khairat adalah kitab yang berisikan shalawat kepada Rasulullah SAW.

Rahasia Shalawat di Balik Kitab Dalail Khairat

Shalat Ashar hampir tiba. Syeikh Muhammad bin Sulaiman al Jazuli berkehendak ingin menunaikan solat Ashar. Maka bergegaslah beliau untuk mengambil air wudlu. Ada sebuah sumur yang ditemuinya. Namun apa daya tidak ada alat untuk mengambil air dari dalam sumur tadi.

Namun tiba-tiba datanglah seorang anak perempuan kecil. Ia ada di tempat yang lebih tinggi. Kemudian anak perempuan itu berkata,” Siapakah Anda?” Imam Muhammad pun memperkenalkan dirinya. Anak itu kembali berkata, “Anda adalah orang yang terpuji karena kesalehan Anda.”

Setelah itu anak perempuan tersebut tampak kebingungan. Ia berusaha untuk mencarikan alat agar Syeikh Muhammad mendapatkan air untuk berwudlu. Tiba-tiba ia meludah ke dalam sumur. Apa yang terjadi sungguh di luar dugaaan.

Air sumur itu meluap hingga ke permukaan tanah. Syeikh Muhammadpun terkejut. Setelah merampungkan wudlunya, beliau berkata, “Aku angkat tangan kepadamu. Dengan amal apakah engkau meraih kedudukan tertinggi ini?”

Pertanyaan itu membuat si anak tertegun sejenak. Kemudian ia menjawab,”Dengan memperbanyak membaca shalawat untuk orang yang apabila ia berjalan di padang belantara, binatang-binatang buas akan mengibas-ibas ekornya.” Setelah mendengarkan jawaban itu, syeikh Muhammad ibn Sulaiman al-Jazuli bersumpah untuk menyusun sebuah kitab yang membahas tentang selawat untu Nabi Muhammad saw.

Maka lahirlah kitab Dalail Khairat. Kitab ini sangat tersohor dan banyak dibaca oleh umat Islam. Isinya bermacam selawat dalam berbagai versi.

Syeikh Muhammad in Sulaiman Al jazuli lahir di Maroko. Menempuh pendidikannya di Fez. Selain sebagai penulis, juga dikenals ebagai pendidik dan penganut Tarekat Syadziliyah.

Syekh al-Khafidh Abu Na’im mengatakan, “Sejarah tentang Syeh Muhammad Al-Jazuli ini benar-benar sesuai dengan hadis dan fatwa para sahabat tentang membaca shalawat kepada Nabi. Rasulullah bersabda, “Sedekat-dekatnya orang yang lebih berhak mendapat syafa’atku pada hari kiamat besok adalah orang yang paling banyak membaca shalawat pada waktu ia masih di dunia.”

Wallahu A’lam.