Quraish Shihab: Saya Tidak Setuju Pendapat Corona Tentara Allah

Quraish Shihab: Saya Tidak Setuju Pendapat Corona Tentara Allah

Ahli tafsir kenamaan asal Indonesia, Quraish Shihab tidak sependapat dengan orang yang menyebut Corona tentara Allah.

Quraish Shihab: Saya Tidak Setuju Pendapat Corona Tentara Allah

Beberapa minggu yang lalu, saat virus Corona masih menimpa Wuhan dan belum sampai ke Indonesia, seorang ustadz terkenal menyebut bahwa Corona (Covid-19) adalah ‘tentara Allah’ yang ditugaskan untuk menyerang Cina karena mereka telah mengintimidasi muslim Uighur.

Pendapat ini banyak disetujui oleh jamaah ustadz tersebut, terlebih kelompok muslim yang sangat percaya dengan kredibilitas ustadz tersebut. Namun saat virus ini masuk ke Indonesia, nampaknya pendapat ustadz ini sudah tak relevan lagi, atau bahkan terkesan ngawur.

Pendapat ‘Corona tentara Allah’ ini ditentang oleh banyak ulama dan ahli. Salah satunya, ahli tafsir asal Indonesia, Quraish Shihab. Dalam salah satu episode Shihab & Shihab, Quraish Shihab menjelaskan pandangannya terkait virus Corona. Ia juga tidak sependapat dengan orang yang menyebut virus ini siksa atau tentara Allah.

“Abi tidak sependapat dengan orang yang berkata bahwa Corona adalah siksa Allah. Karena ini melanda dunia, mengenai orang baik dan orang yang tidak berdosa, apakah mereka disiksa?” ujar Quraish.

Quraish lebih setuju dengan pendapat bahwa bencana ini merupakan ujian dan peringatan dari Allah untuk umat manusia yang selama ini angkuh dan merasa diri mampu melaksanakan sesuatu sendiri.

Quraish mengutip surat al-Anfal ayat 25 yang menjelaskan bahwa bencana tidak hanya ditimpakan kepada orang-orang yang bermaksiat saja.

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

“Hati-hatilah datangnya suatu bencana, ujian yang bisa menimpa bukan hanya orang yang durhaka dan zalim di antara kamu, jadi ini bencana berupa ujian,” lanjutnya.

Mantan rektor IAIN Jakarta ini juga menyebutkan bahwa orang-orang yang wafat karena thaun, wabah yang melanda Arab pada masa rasul, dinilai sebagai syahid, yakni syahid akhirah, syahid bukan karena perang, tetapi ganjarannya sama seperti orang yang meninggal di medan perang.

Ayah Najwa Shihab ini juga berpendapat bahwa dalam Al-Quran virus itu juga bisa dinamai dengan setan-setan, bukan malah ‘tentara Allah’.

“Karena itu, abi juga tidak sependapat dengan mereka yang menamai virus-virus itu sebagai tentara-tentara Allah,” tuturnya.

Quraish menyebut bahwa dalam Al-Quran surat Shad ayat 41, juga dijelaskan bahwa Nabi Ayub yang sakit lama disebabkan gangguan setan.

وَاذْكُرْ عَبْدَنَا أَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الشَّيْطَانُ بِنُصْبٍ وَعَذَابٍ

Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhan-nya: “Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan”.

Selain ayat di atas, menurut Quraish, Rasulullah SAW juga mengatakan bahwa thaun itu disebabkan oleh jin. Ayat dan hadis di atas yang menjelaskan bahwa penyakit atau wabah berasal dari setan (jin) bisa dimaknai juga sebagai virus. Karena virus dan setan atau jin adalah sama-sama tersembunyi dan tidak bisa dilihat dengan kasat mata. Para ulama pun, menurut mantan menteri agama ini, memaknai setan dan jin dalam ayat dan hadis di atas karena keduanya tersembunyi.

“Karena itu, kalau dia setan kita harus musuhi, kita harus hindari, dan kita harus perangi,” tutupnya.

Lihat video selengkapnya.