Prof. Dr. Quraish Shihab mengungkapkan bahwa situasi saat ini membuat kita harus saling kerja sama, membina kerukunan dan persatuan antar umat beragama, serta saling menjunjung tinggi rasa toleransi. Atas hal itu pula, guru besar tafsir ini menulis sebuah buku berjudul “Toleransi: Ketuhanan, Kemanusiaan, dan Keberagamaan.”
Menurut Quraish Shihab, kehidupan saat ini diibaratkan seperti kapal kecil yang berada di tengah lautan. Semua penghuni kapal berkepentingan untuk mempertahankan kehidupan mereka. Oleh karenanya, semua perlu saling membantu dan bergandengan tangan agar kapal kecil itu tidak karam.
“Dewasa ini, di era globalisasi, dunia diibaratkan telah menjadi bagaikan “desa kecil” atau dalam istilah Nabi Muhammad saw. sebagai kehidupan dalam suatu perahu. Dewasa ini dalam keadaan demikian, sungguh amat penting semua kita bekerja sama menghindarkan tenggelamnya perahu yang kita tumpangi bersama,” terang Quraish Shihab saat bedah buku Toleransi di stand pameran Majelis Hukama Muslimin cabang Indonesia di even Islamic Book Fair 2022, (06/08/22).
Abi, panggilan akrabnya, menuturkan bahwa yang paling penting untuk dilakukan saat ini adalah menggalakkan toleransi, baik antar umat beragama maupun sesama agama.
“Salah satu upaya yang terpenting adalah memahami dan menggalakkan toleransi baik antarumat beragama, maupun antara umat seagama bahkan antarsesama umat manusia. Inilah motivasi utama penulis menghidangkan buku ini,” lanjut Quraish Shihab.
Quraish Shihab dalam buku Toleransi, juga menjelaskan posisi manusia dalam konteks ketuhanan dan kemanusiaan yang diikuti dengan dalil dan sekaligus pedomannya. Quraish Shihab ingin menegaskan bahwa kemanusiaan selalu beriringan dengan keberagamaan, salah satu buktinya adalah banyak kisah dalam Al- Quran tentang teladan dan praktik toleransi, kisah perjalanan dakwah Nabi saw. yang diikuti oleh sahabat, tabiin, dan para ulama.
Buku terbaru Quraish Shihab ini juga membuktikan bahwa perbedaan tidak menegasikan penghormatan dan penghormatan tidak berarti pembenaran, baik dalam hubungan sesama muslim atau agama lain.
Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Lentera Hati bekerja sama dengan Majelis Hukama Muslimin (MHM) kantor cabang Indonesia. Sinergi dalam penerbitan buku ini dilakukan sebagai bagian dari ikhtiar MHM dan Lentera Hati dalam mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan, perdamaian, serta mengkonsolidasikan nilai-nilai dialog dan toleransi, sebagaimana yang menjadi tujuan keterlibatan MHM dalam IBF kali ini. (AN)