Prof. Bahtiar Effendy: Santri yang Menjadi Begawan Ilmu Politik

Prof. Bahtiar Effendy: Santri yang Menjadi Begawan Ilmu Politik

Prof. Bahtiar Effendy: Santri yang Menjadi Begawan Ilmu Politik

Enam puluh satu tahun yang lalu, tepatnya pada 10 Desember 1958, Prof. Bahtiar Effendy dilahirkan di Ambarawa Jawa Tengah. Setamat SD dan Madrasah Ibtidaiyah (1970), beliau nyantri di pondok Pabelan Mungkid Magelang. Pesantren modern yang didirikan oleh KH. Hamam Dja’far tahun 1965. Setelah 6 tahun nyantri di pesantren ini, tepatnya saat duduk di kelas 6 (setingkat SMA), Prof. Bahtiar mendapatkan beasiswa American Field Service (AFS) untuk belajar di Columbia Falls High School Montana Amerika Serikat (1976-1977).

Setelah kembali dari Amerika, hampir selama dua tahun (1977-1979), Prof. Bahtiar mengabdi dengan mengajar di Pesantren Pabelan. Selepas mengabdi, beliau melanjutkan studi jenjang perguruan tinggi di Fakultas Ushuluddin IAIN Jakarta, selesai tahun 1985. Tamat kuliah S1, Prof. Bahtiar mendapatkan beasiswa dari Asia Foundation untuk studi S2 pada program studi Asia Tenggara di Ohio University, Athens Amerika Serikat (1986-1988).

Setelah rampung studi S2, beliau kembali mendapatkan beasiswa dari Asia Foundation dan Midwest University Consortium for International Activities (MUCIA), untuk studi S3 pada Departemen Ilmu Politik, Ohio State University Columbus Amerika Serikat, dan meraih gelar doktor di bidang ilmu politik. Selesai studi di luar negeri, beliau kembali mengabdi di IAIN Jakarta. Dalam pengabdiannya, beliau adalah tokoh penting dari pendirian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Jakarta. Beliau tercatat sebagai Dekan pertama fakultas megah di kampus II UIN Jakarta itu.

Belasan buku terkait dinamika politik Indonesia telah beliau anggit. Tema besarnya adalah terkait dengan politik Islam Indonesia. Dari ragam karya inilah, kita dapat melihat lebih dekat dinamika politik Islam Indonesia. Baik di era Orde Lama, Orde Baru, hingga era reformasi.

Beberapa hard lalu, tepatnya 21 November 2019, beliau berpulang. Siang ini, ada dua karya beliau yang sengaja saya bawa saat mengikuti kuliah Politik Indonesia. Terbesit sabda mulia Kanjeng Nabi, hadis shahih riwayat Imam Muslim (204-261 H), satu di antara tiga amal yang tidak putus pahalanya ketika seorang anak Adam telah meninggal adalah ilmu yang bermanfaat, yakni ilmu yang diambil manfaatnya oleh generasi setelahnya.

Selamat berpulang Prof. Bahtiar. Semua dari kita adalah milik Allah, dan kepada-Nya lah kita kembali.