Peran besar para ulama, kiai, santri dalam masa perjuangan kemerdekaan menjadi bagian penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Peran kiai dalam menjaga Negara Kesatuan republik Indonesia sangatlah besar.
Hal tersebut dikatakan oleh Presiden republik Indonesia , Joko Widodo. “Ada peran besar para kiai dan para santri dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika, “Saya sangat paham dengan sikap kebangsaan para kiai dan santri saat dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit. Kiai dan santri selalu meletakkan kepentingan bangsa dan negara sebagai yang pertama sesuai dengan tradisi kesantrian,” kata Presiden ” kata Jokowi saat menghadiri acara Apel Akbar Santri Nusantara dalam Hari Santri Nasional 2018 di Benteng Vastenburg Solo, Jawa Tengah, Sabtu malam.
Presiden menambahkan bahwa bangsa Indonesia sangat bersyukur karena ada tradisi kesantrian yang kuat yaitu tradisi penghormatan dan penghargaan tinggi kepada sesama manusia, menjunjung prinsip `hablum minallah` dan `hablum minannas` yang memaknai cinta Tanah Air, sebagai bagian dari iman mencintai bumi tempat berpijak, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Saya tahu tidak sulit untuk mencintai agamanya, dan sekaligus negaranya, bangsanya. Mencintai agama dan bangsa itu, dilakukan secara bersama,” katanya. Para Kiai dan santri selalu bersatu ke jalan kebaikan, kebenaran, kemajuan. Menjadi santri merupakan pilihan menjadi muslim yang cinta bangsa, pribadi yang religius dan berakhlakul karimah, sekaligus nasionalis.
Dalam kesempatan tersebut Presiden meminta untuk menjaga kerukunan, persatuan dan persaudaraan. “Saya selalu sampaikan marilah kita jaga bersama-sama ukhuwah islamiyah kita. Marilah kita jaga bersama-sama ukhuwah Wathoniyah kita agar persatuan persaudaraan kerukunan tetap ada di bumi NKRI,” katanya sepeeti dikutip laman antaranews. Acara Apel Akbar Santri Nusantara 2018 dihadiri juga oleh Ibu Negara Iriana Jokowi, para pejabat permeintah dan 50 ribu santri dari berbagai daerah di Indonesia. Pada acara itu pula para santri membacakan Ikrar Santi Nusantara yang intinya ada enam hal antara lain tentang tekad menjaga NKRI, Pancasila, UUD 1945 da Bhineka Tunggal Eka.