Posko Kesehatan Hingga Kendaraan untuk Lansia Disiapkan untuk Penyambutan Jemaah Haji Gelombang II di Jeddah

Posko Kesehatan Hingga Kendaraan untuk Lansia Disiapkan untuk Penyambutan Jemaah Haji Gelombang II di Jeddah

Posko Kesehatan Hingga Kendaraan untuk Lansia Disiapkan untuk Penyambutan Jemaah Haji Gelombang II di Jeddah
Jemaah haji gelombang II sesaat setelah sampai di bandara King Abdul Aziz Jeddah. (Alvin_islamidotco/MCH 2024)

Islami.co (Haji 2025) — Operasional penerimaan jemaah haji Indonesia di Madinah telah memasuki tahap akhir pada Sabtu, 17 Mei 2025, dengan berakhirnya gelombang I di Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz (AMAA). Selama periode 2–17 Mei 2025, sebanyak 103.806 jemaah dari 266 kloter telah tiba, termasuk 22.359 jemaah lanjut usia, menurut data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama.

Kepala Sektor 3 PPIH Bandara Madinah, Abdul Rohim Rahmat, mengungkapkan bahwa meskipun terdapat sejumlah tantangan logistik, terutama dalam penataan transportasi jemaah dari bandara ke hotel, semua dapat diatasi dengan baik.

“Alhamdulillah, prosesi kedatangan dan pemberangkatan kloter terakhir berjalan lancar dan tertib. Ini berkat sinergi seluruh tim yang bekerja maksimal di lapangan,” ujarnya di Madinah, Sabtu (17/5/2025).

Abdul Rohim menambahkan bahwa koordinasi intensif dan sinkronisasi data antara Siskohat dan pihak Syarikah sebagai penyedia layanan transportasi menjadi kunci keberhasilan mengatasi tantangan tersebut. Untuk memudahkan pengenalan layanan, para jemaah diberi penanda berupa pita atau stiker sejak di embarkasi, dan koper mereka diberi penandaan warna sesuai dengan masing-masing Syarikah.

“Penandaan warna pada koper disesuaikan dengan masing-masing Syarikah dan akan diinformasikan lebih lanjut kepada PPIH Embarkasi,” jelasnya.

Selain itu, layanan kesehatan juga menjadi perhatian penting. Di Bandara Jeddah, yang mulai menerima gelombang II pada hari yang sama, Daker Bandara Abdul Basir menjelaskan bahwa telah disiapkan posko kesehatan darurat serta kendaraan khusus bagi lansia dan pengguna kursi roda untuk mendukung kelancaran pelayanan.

“Seluruh proses dioperasikan oleh perusahaan penyedia layanan (Syarikah),” tambahnya.