Jadi bagaimana sepiring nasi goreng dapat menyembuhkan rasa sakit di antara kubu Jokowi dan Prabowo pasca MK telah memutuskan memenangkan Jokowi dalam gugatan sengketa pemilihan umum 2019 beberapa waktu lalu?
Jangan salah ini bukan nasi goreng biasa, melainkan nasi yang biasa disajikan oleh Megawati Soekarnoputri, yang juga seorang mantan presiden Indonesia, bagi almarhum ayahnya. Konon, Sukarno dulunya juga berbagi hidangan nasi goreng itu dengan para aktivis yang kelaparan. Resep nasi goreng ala Megawati, resep rahasia yang dijaga ketat selama beberapa dekade.
Dan hari ini, Rabu ( 24/7/2019) Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto bertemu dalam suasana hangat menikmati nasi goreng legendaris itu. Pertemuan ini kaya dengan simbolisme politik yang unik bagi Indonesia, seolah keduanya ingin menyampaikan pesan kepada pemilih mereka, lewat nasi goreng mereka mengatakan ‘Kita semua makan nasi goreng yang sama, kami bersama Anda’.
Seolah menjadi titik puncak rekonsiliasi, Prabowo bertamu ke kediaman Megawati. Pertemuan siang ini mencatat sejarah baru hubungan Megawati-Prabowo. Dan lagi-lagi, kenangan manis soal masakan Megawati buat Prabowo kembali bergelora.Lewat pertemuan itu Megawati dan Prabowo ingin menyampaikan bahwa perbedaan pendapat adalah sebuah hal yang biasa sehingga perbedaan itu tidak perlu diteruskan.Mari kira rukun kembali, persahabatan kita mendapat ujung yaitu untuk kepentingan bangsa dan negara.
Terungkap pula, bahwa di balik panasnya kompetisi Pilpres 2019, Megawati dengan Prabowo tetap bersahabat baik.
Dan hari ini kita akan melihat kelompok yang selama ini menggesek iklim politik agar terus panas akan kecewa. Penumpang gelap demokrasi sedang panas dingin. Politik mereka hilang arah, tokoh – tokoh yang menjadi patron politik mereka bubar merapat ke kubu Jokowi. Prabowo ketemu Megawati dengan hangat, Anies yang sedang gerah dengan himpitan publik merapat ke Nasdem.
Sepertinya kubu Jokowi sedang memainkan politik kandang sapi, dengan menarik semua yang potensial menjadi lawan dalam satu kandang yang sama. Anies dan Prabowo digandeng untuk menjauhkan mereka dari kelompok pro Khilafah yang memang sudah mulai kecewa dengan Prabowo. Kasus serupa pernah terjadi di Jawa barat saat Jokowi menggandeng Ridwan kamil yang sebelumnya didukung oleh Gerindra dan PKS sebagai Walikota Bandung, hingga akhirnya sukses mendudukan Ridwan kamil sebagai Gubernur jawa barat mengalahkan dominasi PKS.
Politik memang cair dan gurih. Mungkin yang paling pahit saat ini sang Rizieq shihab yang masih termangu tanpa tahu kapan ia bisa bebas melenggang pulang. Sepertinya ombak tidak akan kencang pada periode kedua Jokowi. Apapun itu semoga yang terbaik untuk bangsa ini. Bersama kita kawal Jokowi Amin untuk membuat sejarah terbaik yang dapat diwariskan ke bangsa Indonesia
Allahumma sholli ‘ala sayyidina muhammad wa asyghilidz dzolimin bidz dzolimin wa akhrijna min bainihim salimin wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in.