Peta Aktor dan Jaringan Ustadz-Artis Hijrah (4)

Peta Aktor dan Jaringan Ustadz-Artis Hijrah (4)

Tulisan ini merupakan hasil riset panjang soal fenomena ustadz dan jaringan hijrah di Indonesia

Peta Aktor dan Jaringan Ustadz-Artis Hijrah (4)
Hijrah yang paling utama adalah akhlak, karena akhlak adalah inti dari islam.

Sebelum baca lebih lanjut tentang peta aktor & jaringan Ustadz, silakan baca 4 tulisan sebelumnya: Peta aktor dan jaringan ustadz hijrah: pengantar & menelusuri peta aktor ustadz hijrah (1), peta aktor dan jaringan hijrah (2) & peta aktor & jaringan ustadz hijrah

Aktan Bergerak

Sejak tahun 1990an, kata yang sering dipakai media untuk menggambarkan perubahan ekstrim seorang artis menuju jalan spiritual Islam, lebih dikenal sebagai ‘hidayah’. Kata Hidayah dalam KBBI diartikan sebagai petunjuk atau bimbingan dari Tuhan. Oleh sebab itu Yuke Semeru (personel band Rocket Rokers) berada diantara fenomena Hidayah dan Hijrah. Ia mulai meninggalkan band sejak tahun 1998 dan mulai melakukan dakwah sebagai Ustadz Jamming (Republika, 3/8/2018). Menjelang tahun 2000-an, gelombang artis hijrah semakin meningkat.

Tergolong senyap dari perhatian media massa, Sakti, personil band papan atas nasional Shelia On 7 (S07) tercatat sebagai artis yang mengawali hijrah pada tahun 2006. Namun saat itu fenomena seorang artis ‘hengkang’ dari popularitas dan memulai jalan relijiusnya belum di asosiasikan sebagai hijrah. Tahun 2007 Sahrul Gunawan artis ternama era 1990an memutuskan berhijrah menjauhi seni peran dan mulai merambah dunia tarik suara dengan lagu-lagu religius (Kumparan, 10/5/2019).

Dua musisi, Reza personel Peterpan (sekarang Noah) dan Sunu personel Mata Band memutuskan berhijrah pada tahun 2010. Tahun 2012, Pegy Melati Sukma, Dimas Seto dan Adrian Maulana memutuskan berhijrah secara terpisah. Pegy bahkan mengganti namanya menjadi teteh Khadijah (Kumparan, 29/4/2019). Aktor Sinetron Cinta Fitri (2007-2011), Shireen Sungkar dan Tengku Wisnu serta musisi Ucay Rocket Rokers hijrah pada tahun 2013. Setelah menikah, Virgoun vokalis band Lastchild memutuskan masuk Islam (convert) pada tahun 2014 dan mempelajari agama Islam lebih dalam.

Tahun 2015 Irwansyah, Berry (Saint Loco) dan Laudya Cyntia Bela memutuskan berhijrah. Gelombang artis hijrah semakin meningkat pada tahun 2016 yakni Arie Untung, Inara Virgoun, Jihan Fahira, Ratu Anindita, Dhini Aminarti, Tommy Kurniawan, Nata Reza dan Jodi (Super bejo). Tahun 2017 Tika Ramlan, Yuke (Pass Band) dan Zaskia Sungkar. Tahun 2018 tercatat sepuluh artis hijrah yaitu Fenita Arie, Uki Noah, Ivan Seventeen, Rizal (Band Armada), Ricky Harun, Roger Danuarta, Rachel Vennya (Selebgram), Kartika Putri, Cinta Penelope, dan Herfiza Novianti.

Tahun 2019 tidak diketahui lagi kemunculan artis hijrah kecuali Dedy Colbuzer. Ia memilih jalan berbeda dengan tidak mengubah sedikitpun penampilan fisiknya maupun melalui ciri-ciri yang menonjol. Tahun 2019 hanya tercatat merdeka.com merilis sepuluh artis perempuan yang memutuskan berhijab di tahun 2019. Belum tentu sepuluh artis tersebut bisa dimasukan kedalam kategori artis hijrah. Sebab rilis ini hanya menampilkan keputusan berhijab namun kecenderungan utamanya adalah unjuk gaya model hijab (30/11/2019). Berbeda dengan Pegy Melati Sukma dan Inara yang masuk dalam kategori artis hijrah kemudian memutuskan ‘bercadar’ atau menutup keseluruhan tubuh dan wajah kecuali telapak tangan dan penglihatan sebagai komitmen berhijrah (Liputan6.com, 14/4/2019).

Masifnya gerakan hijrah diantara para artis dipengaruhi oleh para aktor dalam jaringan seperti Dude Herlino dan Primus Yustisio. Dude sejak awal tidak melakukan ‘hijrah’ yang dramatis, sebab sikap religiusnya tidak berubah secara signifikan. Namun Dude tercatat sebagai inisiator terbentuknya jaringan pengajian MuSaWaRah. Dari 43 Artis hijrah yang dikaji,19 diantaranya merupakan artis yang ikut pengajian MuSaWaRah. Sedangkan Primus sudah mulai menjaring relasi politik sejak mundur dari dunia keartisan. Setelah kalah dalam Pilkada subang 2008 sebagai calon Bupati, ia tiga kali lolos menjadi wakil Legislatif Partai Amanat Nasional (PAN) selama tiga Pemilihan Legislatif (Pileg) pada tahun 2009, 2014, dan 2019.

Pada tanggal 24 Juni 2017 Primus menjadi pembicara di acara pengajian MuSaWaRah dengan tema ‘Muslim berpolitik?’ Tema ini merupakan representasi wacana politik aktual. Saat itu situasi politik nasional sedang memanas karena konservatifisme Islam meningkat setelah peristiwa aksi 212, akhir tahun 2016. Wacana Khilafah yang anti negara demokrasi (baca: Pancasila) semakin menguat setelah peristiwa yang dikenal sebagai Aksi Bela Islam jilid I sampai III. Oleh sebab itu suara anti-pemerintah semakin mengkhawatirkan sehingga Pemerintah menerbitkan Perppu Ormas pada bulan Mei 2017 untuk membubarkan HTI sebagai tindakan darurat (Kabar24, 28/12/2017).

Pemerintah saat itu menafsirkan organisasi HTI sebagai jaringan paling berbahaya dalam gerakan politik 212. Bulan Agustus 2017 dalam jadwal yang padat, jaringan artis hijrah MuSaWaRah justru mengundang aktor politik 212 seperti Neno Warisman, Ust Haikal hasan dan Ust Abu Fida saat itu memakai judul pengajian ‘Musuh yang nyata’ (InstagramPost). Termasuk pada bulan 18 Oktober 2018 mengundang udtadz aktan Felix Siauw yang terafiliasi langsung dengan HTI untuk memberikan kajian dalam jaringan MuSaWaRah (InstagramPost).

Simpul Jaringan artis hijrah juga dijalankan oleh beberapa aktor penting. Meskipun dibentuk sekitar bulan Februari 2016, tepat sembilan hari setelah aksi 212 jaringan pengajian MuSaWaRah mengundang Ustadz Aktan, Khalid Basalamah. Belakangan jaringan kajian MuSaWaRah mulai menggaet ustadz-ustadz populer seperti Hanan Attaki (Januari 2018), UAS (Februari 2018), Syafiq RIza Basalamah (juli 2018), bahkan pada tanggal 30 Mei jaringan pengajian ini terlibat dalam Tablig akbar yang mengundang Bachtiar Nasir Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI), UAS, Ust Haekal Hasan, politisi PKS Hidayat Nur Wahid dan lainnya di Mesjid Bintaro.

Bulan April 2016–sebelum aksi 212–Dimas Wibisono mendirikan jaringan Terang Jakarta yang dibina langsung oleh Ust. Abu Fida dan Abi Makki Lc. GoMuslim menulis bahwa tujuan Terang Jakarta adalah untuk ‘terangi jalan hijrah anak muda (Go Muslim, 19/2/2019). Pembentukan simpul jaringan hijrah makin meluas dengan beragam varian, fitur, dan desain serta kreasi diberbagai daerah di Indonesia. Bahkan telah muncul website Fast yang mengumpulkan semua komunitas hijrah dan memberikan materi hijrah yang bisa di install dengan moto ‘fast adalah konsep hijrah yang bisa kamu install ke komunitasmu (fastport.ngefast.com). Kurang lebih terdapat 43 komunitas Hijrah yang telah bergabung.

Enam belas komunitas dalam jaringan Fast adalah percabangan jaringan #YukNgaji yang berada diberbagai daerah di Indonesia seperti Bintaro, Surabaya, Sukoharjo, Mojekerto, lombok, Kulonprogo dan lainnya. Member onlinenya mencapai 50.000 dan even offlinenya selalu dihadiri sekitar 20.000 peserta (MuslimahDaily, 24/8/2016). Komunitas ini didirikan pada bulan Juli 2016 atas keresahan empat pendirinya–yang salahsatunya adalah Ust aktan Felix Siauw.

Ahmad Yazid dalam penelitiannya mengenai komunitas Yukngaji di wilayah Yogyakarta menyebut bahwa komunitas #YukNgaji adalah sayap dan jaringan informal baru HTI. Meskipun didalam komunitas tidak seluruh gagasan HTI diterima begitu saja, hal itu hanya menunjukan kelemahan ideologi HTI. Namun argumen bahwa sistem demokrasi telah gagal dan khilafah adalah solusinya sebagaimana dippropagandakan HTI masih diyakini komunitas #YukNgaji (Yazid, 2019: 156-8).

Kesamaan beberapa komunitas Hijrah sebagian besar didirikan pada tahun 2016 seperti MuSaqWaRah, Terang Jakarta, Sahabat Hijrah (Medan), teman Hijrah (IPB Bogor), Garasi Hijrah (Berani Hijrah Baik) dan juga jaringan Yukngaji. Lebih cepat satu tahun, Shift atau Pemuda Hijrah didirikan pada bulan Maret 2015 sedangkan jaringan komunitas lain seperti Hijrah Care berdiri pada tahun 2017. Artinya rentang tahun antara 2016 hingga Pilpres 2019 adalah waktu ketika aktor jaringan hijrah semakin cepat memperluas pengaruhnya. Rentang tiga tahun tersebut merupakan tahun-tahun para artis semakin masif melakukan hijrah. Dari 43 artis hijrah yang diteliti, hampir setengahnya (21) adalah artis yang memutuskan hijrah sejak tahun 2016 sampai 2019. Rentang tahun 2016 hingga 2019 adalah tahun-tahun politik yang secara stabil terus memanas dan menampilkan identitas agama dipermukaan gejolak aksi masa jalanan.

Pekik takbir dan simbol kalimat tauhid mewarnai setiap aksi melawan pemerintahan justru dihasilkan oleh jenis dakwah persuasif yang mampu menormalkan gagasan Islamis yang menargetkan kaum muda dengan desain visual yang renyah dan kreatif. Hijrah festival adalah akumulasinya.

Baca lagi:

Peta aktor jaringan ustadz hijrah: pengantar

Peta aktor dan jaringan ustadz-artis hijrah (1)

Peta aktor dan jaringan ustadz-artis hijrah (2)

Peta aktor dan jaringan ustadz-artis hijrah (3)