Peringatan Hari Santri, Pusdatin Kemdikbudristek: DNA-nya Santri Adalah Toleransi

Peringatan Hari Santri, Pusdatin Kemdikbudristek: DNA-nya Santri Adalah Toleransi

DNA-nya santri adalah toleransi. Nilai-nilai yang dipelajari setiap hari memiliki nilai tasamuh.

Peringatan Hari Santri, Pusdatin Kemdikbudristek: DNA-nya Santri Adalah Toleransi

Kamis, 20 Oktober 2021 ulama dan umara Nasional ajak santri untuk gaungkan toleransi di ruang digital. Ajakan ini disampaikan melalui peringatan Hari Santri Nasional di Masjid Istiqlal yang diselenggarakan oleh FunIslam dan FKMTHI.

Kegiatan ini dimulai pukul 11.00 – 12.00 WIB dengan tema Santri Pelopor Toleransi menghadirkan Habib Husein Ja’far, KH.Arif Fakrudin, M.Ag, dan Dr. Hasan Chabibie, M,Si sebagai narasumber. Kegiatan dilaksanakan secara daring dan luring. Total peserta yang hadir sejumlah 150 orang, dan 50 orang hadir secara langsung di Masjid Istiqlal dengan menggunakan protokol kesehatan yang ketat.

“DNA-nya santri adalah toleransi. Nilai-nilai yang dipelajari setiap hari memiliki nilai tasamuh. Maka sudah selayaknya bagi para santri untuk konsisten menumbuhkan nilai-nilai toleransi di masyarakat”, ujar Habib Husein Ja’far mengawali tema toleransi pada kegiatan tersebut.

“Secara maraji’ dan referensinya, yaitu AlQuran dan Hadis, Islam dekat dan identik dengan toleransi atau tasamuh”, jelas KH. Arif Fakrudin, M.Ag.

Sejatinya, menyebarkan toleransi adalah tugas kita semua.

“Sudah saatnya santri berperan dalam perkembangan digital di Indonesia. Mengisi narasi toleransi di ruang digital sejak dini untuk mempersiapkan Indonesia di bonus demografi mendatang”, tambah Dr. Hasan Chabibi, MSi di forum yang sama.

Dr. Hasan Chabibi, M.Si yang juga merupakan Ketua PP MATAN menambahkan bahwa santri jangan terlalu heroik dengan romantisme masa lalu. Mereka harus fokus pada perubahan peradaban yang signifikan. Romantisme sejarah dapat dijadikan sebagai motivasi namun tugas yang utama adalah fokus pada gerakan perubahan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. (AN)