Pengetahuan dan Filsafat dalam Masyarakat Muslim

Pengetahuan dan Filsafat dalam Masyarakat Muslim

Pengetahuan dan Filsafat dalam Masyarakat Muslim

Masyarakat muslim sekarang mengalami penderitaan serius-penuruan tradisi intelektual. Salah satu efek yang dihasilkan adalah naiknya ektrimisme dan pemahaman yang dangkal terhadap ajaran Islam.Sementara pencarian pengetahuan adalah tugas dari agama. Pencarian pengetahuan dan kebijakan adalah salah satu pesan utama ajaran Islam”.

 

 

Departemen Riset Sekolah Tinggi Filsafat Islam (STFI) Sadra berkolaborasi dengan Ic-thusi, NUS (National University of Singapore) akan menyelenggarakan acara diskusi dan peluncuran buku terbitan Mizan; Ibn Khaldun, Biografi Intelektual dan Pemikiran Sang Pelopor Sosiologi karya Prof. Dr. Syed Farid Alatas (Associate Professor, Department of Sociology, Faculty of Arts & Social Sciences, National University of Singapore).  Tema diskusi ini adalah  “Pengetahuan dan Filsafat dalam Masyarakat Muslim. Prof. Farid sebagai salah satu pembicara dalam diskusi ini.

Prof. Farid akan menganalisa problem umat Islam dengan pendekatan sosiologi ala Ibn Khaldun atau sosiologi Khaldunian, beliau juga akan mendiskusikan solusi alaternatif ketergantungan dunia Islam pada teori-teori Barat terutama sosiologi.

Ibn Khaldun adalah satu diantara  ilmuan muslim yang memiliki pengaruh besar terhadap pemikiran Eropa abad ke 20, khususnya pada bidang sosiologi. Dia terkenal dengan sebutan pelopor sosiologi dan historiografi. Meski sebagian menganggap Ibn Khaldun hanya memodifikasi gagasan al-Farabi dan Ikhwan al-Shafa, tapi tak sedikit orang yang mensejajarkan Ibn Khaldun dengan sosiolog Barat, sebut saja  dari Macheavelli hingga Marx.

Prof. Farid Alatas, penulis buku ini akan mengulas metodologi pemikiran Ibn Khaldun seperti metodologi dalam penulisan sejarah dan tujuanya,  ilmu masyaratkat atau ilmu organisasi-sosial manusia, faktor-faktor penyebab kehancuran sebuah negara, cara mengetahui sebuah laporan sejarah layak diterima atau tidak.  Dalam buku ini penulis juga memaparkan tentang pendidikan, pengetahuan dan masyarakat versi Ibnu Khaldun.

Masyarakat muslim sekarang mengalami penderitaan serius, yaitu penuruan tradisi intelektual. Salah satu efek yang dihasilkan adalah naiknya ektrimisme dan pemahaman yang dangkal terhadap ajaran Islam.Sementara pencarian pengetahuan adalah tugas dari agama.Pencarian pengetahuan dan kebijakan adalah salah satu pesan utama ajaran Islam.

Pembicara kedua Dr. Husain Heriyanto, Direktur ic-thusi (International Conference on Thoughts on Human Sciences in Islam), lembaga yang fokus pada pengembangan ilmu-ilmu sosial kemanusian berbasis Islam akan berbicara dari prespektif Filsafat Islam.

Sedangan pembicara  ketiga, Ammar Fauzi, Ph,D (Deputy Riset STFI Sadra) akan memberikan tanggapan, refleksi dan prespektif global dari kedua pembicara.

Acara ini merupakan kegiatan rutin FAP (Forum Antar Pakar) program diskusi Riset STFI Sadra yang secara khusus menghadirkan pembicara nasional dan Internasional dari luar STFI Sadra. Program ini di dukung secara penuh oleh; Departemen Riset STFI Sadra, ic-thusi, NUS(National University of Singapore), MIZAN, FAP: Forum Antar pakar, Jurnal Kanz, Jurnal Tanzil, Sadra International Institute, Sadra Press dan theosophia.

Diskusi ini akan berlangsung di  Sekolah Tinggi Filsafat Islam (STFI) Sadra, Jln. Lebak Bulus II, No. 2, Kamis, 23 Februari 2017 pada pukul 09.00-13.130.

Cp: Iman( 085716482737)

        Putri (0822