Ada 17 orang jemaah haji berkebutuhan khusus melaksanakan ibadah haji tahun ini. Mereka mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah Saudi. Kementerian Haji dan Umrah, bekerja sama dengan Asosiasi Disabilitas Harakiya membantu mereka untuk melakukan perjalanan spiritual tahunan ini dengan nyaman.
“Sejujurnya, saya tidak mengharapkan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji tahun ini. Ini adalah perasaan yang tidak terduga. Saya benar-benar tidak bisa berkata-kata. Semuanya terorganisir dengan baik dan melakukan upaya luar biasa,” ujar Abdullah Alraishan penderita lumpuh yang disebabkan kecelakaan.
Abdullah menambahkan bahwa sebagai penyandang disabilitas menemukan berbagai kenyamaaan dalam melaksanakan ibadah haji seperti akses transportasi ke tempat suci, akses perawatan dan lain sebagainya. “Saya berima kasih kepada pemerintah dan semua orang yang bekerja pada untuk para penyandang disabilitas,” tambahnya
Hal yang sama juga dirasakan oleh Khalid Al-Hajjri, 38. Lelaki yang memiliki cacat gerak sejak lahir memutuskan untuk berpartisipasi dalam haji tahun ini karena itu adalah kesempatan yang tak tergantikan. Hal ini disebabkan jumlah jamaah yang dibatasi, adanya organisasi yang memang konsern dengan kaum disabilitas dan tindakan pencegahan yang dilakukan pemerintah terhadap pandemi.
“Pengalaman haji tahun ini luar biasa, penuh spiritualitas dan perasaan yang tak terlukiskan. Perjalanan antar tempat suci dilakukan dengan mudah (dengan) mobil yang lengkap, jumlah penyelenggara yang cukup dan koordinasi yang terintegrasi dengan semua sektor,” katanya.
Hal senada juga dinyatakan oleh Naji Al-Fahiqi, 43 tahun. Penderita disabilitas akibat penyakit poliomielitis, mengaku tidak menyangka akan mendapat kesempatan mengikuti ibadah haji tahun ini. “Saya cukup beruntung dan diberkati berada di antara (para) peziarah tahun ini. Pengalamannya lebih dari yang diharapkan. Meskipun saya telah melakukan haji sejak lama dengan kampanye haji bintang lima, Asosiasi Harakiya telah melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam melayani kami,” katanya.
Ke-17 orang kebutuhan khusus ini datang dari seperti Riyadh, Jouf, Dammam, Dawadmi, Madinah, Asir, Qassim, Provinsi Timur, Hail, dan Taif. Adapun Asosiasi Harakiya didirikan pada tahun 2006, dan sejauh ini telah membantu memfasilitasi ziarah bagi 1.480 penerima manfaat. Ini bertujuan untuk memfasilitasi haji bagi 200 disabilitas setiap tahun.
Sementara itu Wakil Menteri Haji dan Umrah Abdulfattah Mashat secara pribadi telah memberikan perhatian khusus kepada penderita disabilitas dengan melakukan kunjungan inspeksi ke perkemahan haji khusus disabilitas cacat di Muzdalifah.