Komisaris Tinggi PBB Urusan Pengungsi Filippo Grandi mengatakan harus ada peningkatan dukungan dalam tragedi kemanusiaan Rohingya. Keadaan pengungsi masih menyedihkan dan keadaan akan menjadi lebih buruk jika tidak ada pengingkata bantuan kemanusiaan.
Hal tersebut dikatakan Grandi saat kunjungan ke Kamp Pengungsi Kutupalong dan daerah lain perbatasan Bangladesh dan Myanmar. “Banyaknya arus orang yang menyelamatkan diri dengan cepat mengalahkan kemampuan untuk memberi tanggapan, dan situasi masih belum stabil”, katanya. PBB menyerukan peningkatan dukungan buat sebanyak 436.000 pengungsi Rohingya yang menyelamatkan diri dari Myanmar ke Bangladesh pada Agustus.
Grandi tiba di Bangladesh pada Sabtu (23/9) dan telah mengunjungi daerah di sekitar Coxs Bazar. Di sana ada tempat badan dua kamp pengungsian sejak 1992. Selama bertahun-tahun, jumlah pengungsi yang terdaftar di kedua kamp tersebut naik-turun. Saat ini yang terdaftar berjumlah 33.000. Namun ada 300.000 pengungsi Rohingya yang tak terdaftar dan tinggal di daerah itu. “Penyelesaian bagi krisis ini terletak di dalam Myanmar. Tapi untuk sekarang, pusat perhatian kita harus pada peningkatan dukukungan dramatis buat mereka yang sangat memerlukannya,” ujarnya
Sementara itu Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) sejauh ini mengirim tiga pesawat yang berisi barang bantuan ke Bangladesh dengan membagikan tenda sementara, peralatan dapur dan lampu surya. Satu lokasi akan ada sumber air bersih dan instalasi lain. Menurut UNHCR, penindasan pada akhir Agustus oleh militer Myanmar telah mendorong sangat banyak pengungsi dari masyarakat Muslim Rohingya.