Panduan Mengikuti Aksi Demo Bela Islam Jilid 3

Panduan Mengikuti Aksi Demo Bela Islam Jilid 3

Panduan Mengikuti Aksi Demo Bela Islam Jilid 3

tter @autad[:id]Gaes, apakah kalian besok akan mengikuti aksi demo Bela Islam jilid tiga? Jika iya, saya akan memberikan beberapa panduan yang harus kalian taati nih. Kalau tidak, aksi Bela Islam yang kalian perjuangkan itu masih setengah-setengah. Lha kok bisa? bisa donk. Karena bisa jadi yang kalian bela itu bukan Islam. Bukan pula firman Tuhan. Tetapi yang kalian bela adalah hawa nafsu. Sementara nafsu dapat menyebabkan sebuah kerugian dan melampaui batas. (lihat QS. Al-Ma’idah ayat 30).

Bahaya bukan, jika ternyata kita malah mempertuhankan hawa nafsu. Na’udzubillah min dzalik.

Begini. Dalam tulisan ini saya sebenarnya ingin mengingatkan kepada para peserta aksi super damai untuk mengikuti panduan saya. Iya sih, saya sadar diri, walaupun saya bukan anggota Majlis Ulama Indonesia dan GNPFMUI (kumpulan para cendekiawan dan ulama’ yang ngehit itu), tetapi panduan saya ini cukup penting agar Aksi Bela Islam jilid tiga tidak ternoda. Supaya tidak disusupi oleh orang-orang Liberal, Wahyudi dan Antek Asing bin Aseng.

Pertama, seperti biasa, hari Jumat adalah hari penuh keberkahan. Sayyidul Ayyam (Bosnya hari). Di tengah teriknya Monas, sangat baik selain anda teriak takbir, takbir, dan takbir; bacaan atau dzikir yang paling bagus di hari itu adalah sholawat Nabi. Allahhumma Sholli ‘ala Sayyidina Muhammad. Kebetulan juga momentumnya bertepatan dengan Maulid Nabi Saw. Insya Allah pahala dan keberkahan bacaan sholawat akan terus mengalir kepada Anda sekalian wahai peserta aksi super damai.

Ngomong-ngomong soal maulid, jangan khawatir lah ya, kalau nanti didalih melakukan perbuatan bid’ah (nabi tidak pernah melakukan dan merayakan hari kelahirannya). Kalau mau dicari soal dalil Maulid banyak sekali. Tidak percaya? coba besok ditanyakan sama Habib yang memimpin aksi demo, ya. Lha wong demo aksi super damai saja dulu juga tidak pernah ada di zaman nabi, apalagi sampai berjilid-jilid, tetapi kenyataannya mengapa sekarang dilakukan oleh umatnya. Iya gak? ciye bid’ah ciye.

Kedua, jangan sampai keluar ujaran kebencian (hate speech). Karena ini aksi super damai. Jangan sampai emosi membawa nama-nama hewan, apalagi teriak bunuh, bunuh, dan bunuh. Duh mengerikan sekali. Ingatlah, kalau surat al-Ma’idah itu tidak hanya satu ayat saja (yang terfokus pada ayat 51). Tetapi ada ayat lain yang artinya kurang lebih, “Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa”. (al-Maidah ayat 8). Membenci itu manusiawi, namun tetaplah berlaku adil. Apalagi adil sejak dalam pikiran. Harapan saya sih, karena besok aksi super damai, kata-kata seperti ganyang, bunuh, penggal dan  sejenisnya supaya dihindari.

***

Baginda Nabi Muhammad Saw di utus ke dunia ini tidak lain adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Innama Bu’itstu Liutammima Makarima al-akhlak. (HR. Baihaqi). Sementara akhlak Nabi sendiri adalah al-Qur’an. (HR. Muslim). Sebab, perkataan dan pebuatan nabi selalu sesuai dengan tuntunan al-Qur’an. Pertanyaannya kemudian, apakah Nabi pernah menyuruh umatnya untuk membenci sesama? Toh faktanya orang Yahudi pernah disuapi makanan hingga beliau wafat. Apakah Nabi Muhammad pernah menganjurkan untuk membunuh orang yang mengejeknya? Toh faktanya, orang yang meludahi beliau ketika hendak pergi ke masjid dijenguk ketika sakit.

Dan perlu diketahui, banyak sekali ayat al-Qur’an yang mengajarkan untuk saling mengasihi dan memaafkan. Pembuka surat di dalam al-Qur’an (al-Fatihah) sendiri saja diawali dengan bismillah, yang di dalamnya terdapat nama Tuhan ar-Rahman dan ar-Rahim. Pengasih dan penyayang.

Pertanyaannya kemudian, sudahkah kita mengikuti tuntunan al-Qur’an? Sudah benarkah cara berislam kita? Apa benar, kita ini sudah mengikuti budi pekerti yang yang dicontohkan oleh baginda SAW? Saya hanya bisa berdo’a, dengan berkah Maulid Nabi, semoga kelak kita bisa bersanding bersamanya dan membaca surat al-Fatihah dengan lagu Bayati Qarar dan Nahawan, kemudian bersama-sama kita menyelami kandungan maknanya yang begitu luas. Lalu, kita sama-sama bertanya, mengapa orang yang memberi air kepada Anjing yang kehausan itu bisa masuk surga? (Hadis diriwayatkan oleh Abi Hurairah).

Muhammad Autad An Nasher, penulis bisa disapa lewat akun twitter @autad

NB: Artikel ini hasil kerjasama islami.co dan