One Day One Hadis: Peringatan Rasul terhadap Orang yang Shalat Terburu-Buru

One Day One Hadis: Peringatan Rasul terhadap Orang yang Shalat Terburu-Buru

One Day One Hadis: Peringatan Rasul terhadap Orang yang Shalat Terburu-Buru

Pekerjaan yang dilakukan dengan terburu-buru biasanya hasilnya tidak maksimal. Begitu pula dalam ibadah. Jangan shalat terburu-buru, karena shalat sarana komunikasi antara seorang hamba dengan Rabb. Nabi  SAW bersabda, “Sesungguhnya apabila salah seorang  menunaikan shalat, maka dia sedang bermunajat (berbisik) kepada Rabbnya.”

Seyogianya kita Lebih bisa menyadarkan diri ketika melaksanakan shalat, bahwa kita akan menghadap Tuhan Sang Pencipta. Tentunya segala adab dan penghormatan harus kita lakukan karena yang kita hadapi bukan sembarang orang, melainkan tuhan yang menciptakan kita, yaitu Allah SWT.

Dalam hadis riwayat Ahmad dikisahkan:

عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عُثْمَانَ الْأَنْصَارِيِّ عَنْ هَانِئِ بْنِ مُعَاوِيَةَ الصَّدَفِيِّ حَدَّثَهُ قَالَ حَجَجْتُ زَمَانَ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ فَجَلَسْتُ فِي مَسْجِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا رَجُلٌ يُحَدِّثُهُمْ قَالَ كُنَّا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا فَأَقْبَلَ رَجُلٌ فَصَلَّى فِي هَذَا الْعَمُودِ فَعَجَّلَ قَبْلَ أَنْ يُتِمَّ صَلَاتَهُ ثُمَّ خَرَجَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ هَذَا لَوْ مَاتَ لَمَاتَ وَلَيْسَ مِنْ الدِّينِ عَلَى شَيْءٍ إِنَّ الرَّجُلَ لَيُخَفِّفُ صَلَاتَهُ وَيُتِمُّهَا قَالَ فَسَأَلْتُ عَنْ الرَّجُلِ مَنْ هُوَ فَقِيلَ عُثْمَانُ بْنُ حُنَيْفٍ الْأَنْصَارِيُّ

Artinya:

“Dari Bara` bin Utsman Al-Anshari dari Hani` bin Mu ‘awiyah Ash Shadafi bahwa ia menceritakan kepadanya, dia berkata, ‘Saya pernah menunaikan haji pada zaman Utsman bin Affan, lalu saya duduk di Masjid Nabi SAW, lalu ada seorang laki-laki sedang menceritakan (hadis) kepada mereka’. Ia berkata, ‘Pada suatu hari kami berada di sisi Rasulullah SAW, lalu datanglah seorang laki-laki dan shalat di tiang ini dengan tergesa-gesa sebelum menyempurnakan shalatnya, lalu ia pun keluar.’ Maka Rasulullah SAW bersabda, ‘Sungguh, sekiranya orang ini meninggal, maka ia tidak akan mempunyai bagian dari agama ini sedikitpun. Sesungguhnya seorang laki-laki hendaklah meringankan shalatnya dan juga menyempurnakan (pelaksanaannya).’ Hani` bin Mu ‘awiyah berkata, ‘Lalu saya bertanya perihal laki-laki itu, tentang siapakah ia sebenarnya. Maka dikatakanlah bahwa dia adalah Utsman bin Hunaif Al Anshari.’” (HR: Ahmad)

Karena itu, sangat perlu kita melaksanakan shalat dengan penuh ketenangan dan tidak terburu-buru. Boleh saja kita mempercepat shalat jika ada hajat yang mendesak. Namun, tetap harus melengkapi segala rukun yang diwajibkan. Baik Thuma’niah (diam sejenak) atau bacaan-bacaan yang lain. Karena, Nabi Sangat tidak menyukai sesorang yang shalatnya tergesa-gesa. Bahkan, Nabi pernah meminta seorang sahabat untuk mengulang shalatnya dikarenakan rukunnya belum sempurna.

Inti dari hadis di atas adalah peringatan tegas kepada orang yang melaksanakan shalat secara cepat dan tergesa-gesa. Semisal, pada shalat tarawih betapa banyak ditemukan di kalangan kita yang mana salat tarawihnya sangat cepat. Hingga, tidak menutup kemungkinan salah satu rukunnya Tertinggal. Maka, perlu kiranya Kita Menyadarkan umat Akan Hal ini.

[One Day One Hadis program dari Pesantren Ilmu Hadis Darus-Sunnah yang didirikan Almarhum Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Ya’qub, MA. Pesantren Darus-Sunnah saat ini dalam tahap pengembangan dan pembangunan, bagi yang mau berdonasi silahkan klik link ini]