Kedudukan orang tua di mata Islam begitu mulia, sehingga dikatakan bahwa keridhaan Allah berada dalam keridhaan orang tua. Oleh sebab itu, tentu melakukan hal-hal yang membuat orang tua bahagia akan berbuah pahala. Melanjutkan relasi yang dibangun orang tua adalah salah satu hal yang dapat membahagiakan orang tua, sehingga kita dianjurkan untuk melakukan hal tersebut.
Ini sebagaimana disebutkan dalam hadis:
حَدَّثَنِي أَبُو الطَّاهِرِ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي حَيْوَةُ بْنُ شُرَيْحٍ عَنْ ابْنِ الْهَادِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَبَرُّ الْبِرِّ أَنْ يَصِلَ الرَّجُلُ وُدَّ أَبِيهِ
Artinya:
“Dari ‘Abdullah bin ‘Umar bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Sesungguhnya kebajikan yang utama ialah apabila seseorang melanjutkan hubungan (silaturrahim) dengan keluarga sahabat baik ayahnya.'” (HR: Muslim)
Karenanya, apabila orang tua kita sudah meninggal sangat dianjurkan untuk tetap menjaga hubungan baik dengan sahabat dan kerabat orang tua kita yang masih hidup.