Belum lama ini masyarakat Indonesia dihebohkan dengan fenomena Arab Saudi yang menghijau secara tiba-tiba dan tersebar di jagat maya. Berbagai informasi bermunculan dari media sosial bahwa tanah tandus di Makkah, Arab Saudi menghijau lantaran hujan lebat dengan curah tinggi yang menyelimuti wilayah tersebut.
Dengan munculnya informasi tersebut, banyak umat muslim beranggapan kiamat sudah dekat. Karena memang umat muslim mempercayai bahwa salah satu tanda datangnya kiamat adalah menghijaunya Arab Saudi seperti banyak dijelaskan dalam hadis-hadis.
Prof. Muhammad Quraish Shihab menanggapi fenomena di tanah Arab yang menggemparkan masyarakat muslim di Indonesia. Fenomena tersebut adalah pegunungan tandus di Mekah, Arab Saudi yang menghijau lantaran hujan dengan curah tinggi menyelimuti wilayah itu.
Cendekiawan yang produktif menulis itu menjelaskan bahwa sebenarnya tidak seluruh wilayah Arab Saudi memiliki tanah yang tandus. Dia menyebut bahwa memang sudah ada daerah di sana yang sudah ditumbuhi tumbuhan-tumbuhan hijau sejak lama.
“Sebenarnya Saudi itu tidak seluruhnya tandus. Daerah Taif itu hijau, Ya memang sejak dulu sudah hijau, jangan lantas dianggap bahwa ya itu tanda kiamat,” kata Quraish Shihab di Youtube dalam program Shihab&Shihab, dikutip Selasa (17/01/2023).
Dirinya juga menambahkan, Nabi Muhammad SAW memang pernah menyebutkan bahwa beberapa tanda-tanda kiamat sudah terlihat sejak lama. Menurutnya, ada tanda-tanda kiamat disebutkan oleh Nabi SAW dan itu banyak sudah ada saat ini.
“Misalnya kedurhakaan anak terhadap orang tua, misalnya perlombaan membangun gedung-gedung tinggi. Itu sudah kita lihat. Misalnya menjamurnya perzinaan, itu tanda-tanda kiamat, semua itu tanda-tanda umum,” imbuhnya
Penjelasan Ilmiah di balik Tanah Arab Saudi Menghijau
Curah hujan tinggi. Selama beberapa hari terakhir tercatat aktivitas curah hujan tinggi di Arab Saudi sejak Desember 2022. Curah hujan ini terjadi dengan kecepatan yang sama dan hampir terus menerus dalam jangka waktu yang sangat lama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Akibat curah hujan yang melimpah, terutama di wilayah barat Arab Saudi, beberapa daerah menjadi tertutup tanaman hijau secara tidak biasa. Pegunungan yang semula gersang dan tandus juga bersih serta mulai hijau diguyur hujan.
Hujan merata di seluruh wilayah Arab Saudi. Hujan tak hanya mengguyur kota Mekkah namun di sejumlah kota lainnya termasuk Jeddah dan Madinah. Curah hujan yang melimpah dibarengi cuaca hangat sehingga memudahkan vegetasi tumbuh.
Pusat Meteorologi Nasional, Hussain Al-Qahtani, menyebut hujan mengguyur dengan intensitas sedang hingga lebat di kota Mekah, Madinah, perbatasan utara SAudi, Al-Jouf, Tabuk, Hail, Al-Qassim, Al-Sharqiya, Al-Baha, dan ibu kota Riyadh.
Sempat terjadi kekeringan. Biasanya hujan hanya mengguyur Arab Saudi selama 2-3 hari. Sebelum hujan lebat melanda wilayah tersebut, terjadi kekeringan di berbagai wilayah Kerajaan, sehingga Raja Salman mengeluarkan dekrit yang menginstruksikan masjid-masjid di seluruh Arab Saudi mengadakan shalat Istiqa pada bulan November.
Netizen Mengkaitkan Fenomena Hujan dengan Kiamat?
Dilansir dari akun Twitter @theholymosques, foto-foto pegunungan di kota Makkah yang hijau dan terlihat asri. Di tengah fenomena tersebut, banyak netizen yang mengaku takut dengan pemandangan hijau di kawasan Saudi, bahkan mengaitkannya dengan ramalan akan datangnya kiamat seperti yang diramalkan Nabi Muhammad SAW ribuan tahun silam.
Sementara itu, umat muslim juga sudah tahu tanda paling besar kiamat adalah terbitnya matahari dari barat. Di mana, ketika matahari terbit dari barat, pintu taubat tertutup, semua manusia tidak dapat lagi mendapatkan pintu taubat dari Allah SWT walaupun melakukannya dengan tulus.Karena, itu sudah waktunya dunia berakhir. Memang banyak sekali tanda-tanda datangnya hari kiamat, dan itu sudah dijelaskan dalam al-Qur’an maupun hadis.
Sementara itu, pada fenomena ini ternyata menjadi perhatian warga Arab Saudi, banyak dari mereka menanggapi dengan menyebarkan gambar dan video tentang tanaman hijau yang mengesankan yang menyebar ke daerah lain hingga pemerintahan kota Laith, Taif, dan Jeddah.Fenomena ini mengundang warga untuk memasuki area pegunungan tandus yang secara tiba-tiba menghijau, mereka mendatangi wilayah untuk menikmati keindahan alam tersebut.
Karenanya, alangkah baiknya, kita sebagai umat muslim tidak terlalu fanatik untuk menanggapi fenomena itu. Hal yang Paling penting adalah bagaimana kita selalu mengistiqomahkan ibadah untuk bekal di hari akhir.