Naskah Pidato Buya Siradjuddin Abbas: PERTI dan Revolusi [Bag-6]

Naskah Pidato Buya Siradjuddin Abbas: PERTI dan Revolusi [Bag-6]

PERTI sebagai suatu Partai Politik yang menjadi alat revolusi tidak pernah absen menentang proyek neo-kolonialisme Malaysia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri di mana ada kesempatan.

Naskah Pidato Buya Siradjuddin Abbas: PERTI dan Revolusi [Bag-6]
Buya Siradjuddin Abbas (Sumber poto Wikipedia)

Tulisan ini lanjutan dari bagian sebelumnya, silahkan klik linknya di sini untuk membaca naskah pidato sebelumnya. 

Saudara-saudara

PERTI sebagai suatu Partai Politik yang menjadi alat revolusi tidak pernah absen menentang proyek neo-kolonialisme Malaysia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri di mana ada kesempatan.

PERTI ikut mengganyang Malaysia dalam suatu rapat raksasa yang diadakan tanggal 22 Desember 1962 di tanah lapang Gambir Jakarta, PERTI ambil bagian aktif mengganyang Malaysia dalam sidang Setia Kawan Rakyat Asia Afrika di Tanjanika pada bulan Februari 1963.

PERTI ikut aktif mengganyang Malaysia dalam rapat-rapat Setia Kawan Rakyat Asia Afrika yang diadakan di Al-Jazair pada bulan Maret yang lalu, sehingga delegasi yang dikirim oleh Tengku Abdurrahman diusir keluar jendela dari sidang itu.

Dalam menyambut komando PJM Presiden membentuk gerakan sukarelawan, maka DPP Partai Islam PERTI telah memerintahkan kepada pemuda-pemudanya, terutama yang berada di cabang daerah perbatasan, umpama di Aceh, Riau, dan pulau-pulau Natuna, agar mereka mendaftarkan diri menjadi sukarelawan dan siap sedia pada waktu diperlukan.

PERTI sedari bermula, yakin haqqul yakin, bahwa negara boneka Malaysia adalah bahaya bagi rakyat dan negara Indonesia sebagai keadaan dengan berdirinya negara Israel di Timur-Tengah yang menjadi bala bagi rakyat dan negara-negara Arab.

Kalau kita tidak mengganyang dan membubarkan Malaysia di waktu sekarang, maka kita akan diganyangnya pada waktu yang akan datang.

PERTI yakin, imperialis inggris dapat dikalahkan kalau dilawan, dan proyek neo-kolonialisme dapat bubar kalau kita ganyang, sebagai keadaannya Federasi non-kolonialisme yang dicita-citakan oleh imperialis Inggris bagi rakyat Zanzibar, Tanjanika, Kenya, dan Uganda di Afrika Timur yang gagal sesudah diganyang oleh rakyat Mau-Mau dan sebagai keadaan federasi-federasi-an yang dibuat oleh imperialis Ingggris di Arabia Selatan untuk Oman, Hadhramaut, dan Adan yang gagal sesudah diganyang oleh rakyat Oman dan federasi antara Rodesia dan Newseiland yang gagal sesudah diganyang oleh rakyat Rodesia.

Marilah kita ganyang bersama-sama, proyek neo-kolonoalisme Malaysia ini dengan semboyan: “Onward, no retreat/maju terus, pantang mundur.”

Saudara-saudara

Akhirulkalam saya panjatkan doa kehadirat Allah SWT agar Partai Islam PERTI ini dan partai-partai lainnya dihujani rahmat oleh Tuhan yang Maha Esa, hidup subur, sehat wal afiat untuk mengabdi kepada Nusa dan Bangsa, untuk mencapai tujuan bersama, yaitu masyarakat adil-makmur yang merata, bebas dari penghisapan, dan penindasan, bebas dari penjajahan baik yang berbentuk lama maupun yang berbentuk baru.

Hidup Partai Islam PERTI dan hidup partai progresif lainnya…