Nasihat Ramadan untuk Para Penjemput Jodoh 

Nasihat Ramadan untuk Para Penjemput Jodoh 

Nasihat Ramadan untuk Para Penjemput Jodoh 

Biasanya bulan Ramadan bukan hanya semarak oleh berbagai selebrasi ibadah ritual, tetapi juga sibuk ke sana-kemari, bagi sebagian kalangan yang hendak “menggenapi” agamanya, sampai nanti pasca Idul Fitri akan melangsungkan pernikahan.

Bagaimana kedua calon mempelai mempersiapkan segalanya, mulai dari persyaratan administrasi, konsep undangan, biaya-biaya, konsep resepsi, dan lain sebagainya.

Karena itu, sangat tepat apabila Ramadan menyimpan nasihat yang agung untuk mereka para penjemput jodoh.

Puasa Ramadan melatih ketenangan, karenanya jalani setiap perjalanan hidup dengan penuh ketenangan.

Di sepanjang Ramadan, kita dianjurkan untuk banyak bertaqarub kepada Allah melalui qiyamul lail, zikrullah, tadarus Al-Qur’an, shalat sunah dan lain sebagainya. Kesemua amaliyah itu tidak lain agar kita bisa meraih ketenangan batin, sebagai salah satu ciri orang yang bertakwa.

Jemputlah jodoh dengan tenang, tidak secara buru-buru, apalagi sembarangan. Jangan main-main ihwal menjemput jodoh, jangan menjemput jodoh dengan cara-cara yang bodoh!

Puasa Ramadan juga butuh berbagai kesiapan. Kesiapan niat lahir dan batin. Demikian juga pernikahan. Kalau belum siap usianya, jangan sekali-kali ambil risiko.

Menikahlah nanti secara realistis. Kalau merasa cukup usianya, selanjutnya siap tidak mentalnya? Kehidupan pasca pernikahan membutuhkan mental yang kuat.

Bagaimana ke depan, hidup setiap pasangan yang telah menikah akan dihadapkan pada perbedaan demi perbedaan. Bagaimana antar pasangan bisa menyikapi setiap perbedaan itu.

Puasa Ramadan waktunya jelas dan terukur. Demikian pula perencanaan pernikahan.

Siapapun yang telah merasa siap menikah, segera bicarakan baik-baik, terutama dengan masing-masing orang tua. Terutama berkenaan dengan waktu, apakah bulan depan, tahun depan atau lainnya.

Waktunya harus jelas dan terukur. Waktu yang jelas dan terukur ini akan sangat efektif untuk menghindari kegagalan dan kemadaratan yang lain.

Nasihat Ramadan ini sangat penting ditanamkan kepada mereka, para kaula muda. Kelompok orang yang sedang berada dalam masa psikologis yang masih labil. Seandainya belum siap menikah, sebaiknya fokus memanfaatkan masa muda seproduktif mungkin.

Apakah menuntaskan studi, meniti karir dan melakukan kerja-kerja sosial kemasyarakatan. Sebab selama ini, terlalu banyak orang yang termotivasi oleh hanya potensi cinta yang cenderung cinta monyet.

Apalagi selama ini masyarakat juga kurang bijaksana, seolah-olah kehidupan setelah menikah itu seperti yang tergambar dalam film-film India atau Korea.

Cermati betul persoalan ini, belajarlah dari banyak pengalaman, sebab kalau dasarnya masih jauh dari kesiapan, terutama kesiapan usia dan waktu, sudah pasti apapun bentuk hubungan dua insan berlainan jenis kelamin, sudah pasti akan berujung sia-sia, menguras emosi, kecemburuan yang tidak pantas, terlebih potensi buruk terjadinya berbagai perilaku madarat.

Kalau persiapannya tidak matang, lihatlah realitas, betapa banyak pasangan yang bubar dalam waktu singkat, penuh dengan cekcok, hubungan rumah tangga yang jauh dari sikap dewasa.

Yang paling menyita waktu lagi, bagaimana jadinya kalau ada dua sejoli, laki-laki dan perempuan yang menjalin cinta, tetapi tidak disertai kesiapan usia, mental, biaya dan waktu, sudah pasti akan banyak kemadaratan dan kesia-siaan.

Berapa banyak waktu dan biaya yang terbuang sia-sia. Waktu yang mestinya digunakan untuk fokus beribadah dan penguatan kapasitas diri, akan berujung mubazir.

Apalagi biaya yang dikeluarkan untuk mentraktir makan, nonton, jalan-jalan, dll, biaya banyak yang mestinya ditabungkan saja untuk keperluan masa depan.

Kepada para perempuan yang akan memasuki masa menjemput jodoh, tetaplah tenang. Tidak perlu takut tidak kebagian jodoh.

Percayalah, terus perbaiki dan pentaskan diri, agar Allah berkenan memberikan dan memantaskan jodoh yang baik. Demikian kepada para laki-laki, jemputlah jodoh dengan kemuliaan, agar nasib hidupnya juga penuh kemuliaan. Teruslah meminta petunjuk dari Allah agar kelak mendapatkan jodoh yang diberkahi Allah.

 

Wallahu a’lam