Nasihat Nabi untuk Para Jomblo

Nasihat Nabi untuk Para Jomblo

Nasihat Nabi untuk Para Jomblo

Sering kita mendengar dari orang-orang yang ada di sekitar kita bahwa setidaknya ada tiga hal yang misterius di dunia ini. Tidak ada yang mengetahui hal tersebut kecuali Allah SWT, tiga persoalan itu adalah mengenai rizki, jodoh, dan ajal/maut.

Salah satu di antara tiga teka-teki di atas, yang acap kali menjadi bahan obrolan hangat di kalangan remaja saat ini adalah persoalan jodoh. hal ini sering dibahas oleh mereka pada saat kumpul atau reuni sekolah, acara pernikahan, dan bahkan saat kumpul dengan keluarga besar. Memang berbicara masalah ini tidak akan pernah ada habisnya, karena ia adalah misteri dalam sendi-sendi kehidupan.

Pertanyaan yang sering diutarakan oleh seorang teman kepada temannya atau orang tua kepada anaknya dalam persoalan jodoh adalah kenapa belum menikah padahal usia sudah mapan? Hidup ini hanya sementara tapi menjomblonya kok lama banget.

Terdapat aneka ragam jawaban berupa alasan yang sering dikemukan oleh sesorang ketika memutuskan dirinya untuk masih menjomblo atau menunda pernikahan. Di antaranya karena dia ingin membahagiakan orang tua terlebih dahulu, menyelesaikan studi, sibuk berkarir, dan juga karena merasa belum mapan atau berkecukupan dalam harta.

Hal ini sebagaimana juga pernah dialami oleh beberapa sahabat nabi, yang mana pada saat itu mereka masih muda dan berstatus jomblo serta tidak memiliki harta untuk menikah lalu Nabi SAW menasehati mereka dengan beberapa nasehat. Sebagaimana terdapat dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim disebutkan:

كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَبَابًا لَا نَجِدُ شَيْئًا فَقَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنْ اسْتَطَاعَ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ

“Ketika itu kami (sahabat) sedang berada bersama Nabi SAW, kami masih muda dan berstatus bujang serta tidak memiliki apa-apa berupa harta, lalu rasulullah SAW berkata kepada kami, “Wahai sekalian pemuda, barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka menikahlah. Karena sesungguhnya menikah lebih bisa menundukan pandangan dan lebih mudah menjaga kemaluannya. Namun barangsiapa yang belum mampu menikah, maka hendaklah dia berpuasa, sebab sesungguhnya puasa itu adalah penekan syahwatnya.”

Dari hadis di atas dapat dipahami, terdapat dua nasehat penting dari Rasulullah SAW untuk pemuda yang masih berstatus jomblo (belum menikah). Pertama, bagi siapa saja yang memiliki kemampuan berupa kecukupan harta maka hendaklah baginya untuk segera menikah. Kedua, barangsiapa yang belum memiliki kemampuan harta untuk menikah maka hendaklah baginya untuk berpuasa.

Perintah untuk segera menikah bertujuan supaya dapat menjaga diri dari perkara zina atau maksiat lainnya. Sebagaimana diketahui bersama, ujian terberat bagi lelaki dalam hidupnya adalah ketika dia harus berhadapan dengan perempuan, begitupun sebaliknya. Maka salah satu cara untuk menghindari zina tersebut dan menudukkan pandangan mata adalah dengan segera menikah, tentu bagi yang sudah mampu lahir dan batin.

Namun bagi siapa saja yang belum memiliki kemampuan harta untuk menikah atau apapun itu alasannya, maka hendaklah baginya berpuasa. Karena hal tersebut diyakini dapat membuat syahwat seseorang terbentengi sehingga dia terhidar dari perbuatan zina yang sangat dibenci oleh agama. Artinya dua perkara di atas berupa nikah dan puasa pada dasarnya merupakan cara Islam dalam mengayomi umatnya bagaimana supaya terhindar dari perkara maksiat. Inilah dua inti utama nasehat dari Nabi untuk para jomblo. Semoga dapat mengamalkannya. Amin.